Kini, tim Garuda Muda terlihat lebih percaya diri dalam membuat keputusan di dalam lapangan.
Dia mengungkapkan, pernah ada sebuah laporan evaluasi yang pernah dibuat Shin Tae-yong.
Dalam laporan tersebut, disebutkan dua kekurangan yang paling disorot Shin Tae-yong dari timnas Indonesia, yakni masalah fisik dan mental.
"Problemnya, satu, mental anak-anaknya gampang menyerah, lalu minder karena fisiknya kurang. Itu yang harus diperbaiki," kata pelatih berusia 37 tahun itu kepada Kompas.com.
Perubahan fisik mungkin terlihat paling mencolok. Sejak ditangani pelatih asal Korea Selatan itu, fisik Witan Sulaeman meningkat drastis.
Fisik pemain menjadi lebih kokoh, lebih kuat daripada sebelumnya, tak kalah dengan lawan-lawan uji coba mereka yang mayoritas berasal dari Eropa.
Namun, Rudy Eka Priyambada melihat perubahan mental pemain juga tak kalah mengesankan.
"Ya kalau saya lihat positif, apa yang dikerjakan Shin Tae-yong," katanya.
"Kita lihat mentalnya saja, daya juang pemain 90 menit lari, fight semuanya. Itu positifnya yang saya ambil," ujarnya.
Selain itu, dia juga sempat berdiskusi dengan direktur teknis timnas saat ini, Indra Sjafri.
Dari diskusi tersebut, dia banyak belajar bahwa Shin Tae-yong menerapkan metode-metode khusus selama melatih timnas.
"Jadi, tidak terlalu holistik-holistik karena kami berpikir kadang-kadang sepak bola kami pisah-pisahkan," tuturnya.
https://bola.kompas.com/read/2020/10/17/07500078/komentar-soal-mental-timnas-u19--daya-juang-90-menit-lari-fight-