KOMPAS.com - Tottenham Hotspur dilaporkan berupaya keras menyelamatkan Gareth Bale dari mimpi buruknya di Real Madrid.
Jendela untuk mendatangkan Gareth Bale setelah tujuh musim terbuka seiring keinginan kubu Real Madrid untuk meringankan beban gaji pemain asal Wales tersebut dari halaman akutansi klub.
Spurs melepas Gareth Bale ke Real Madrid setelah menerima pinangan senilai 85 juta pound pada 2013 yang menjadi rekor transfer dunia ketika itu.
Beberapa pertanyaan pun muncul seputar rumor kembalinya Gareth Bale ke kubu London putih ini.
Sebagian tanda tanya dijawab oleh tim The Athletic seperti pertanyaan utama, siapa yang ingin Bale ke Spurs, pelatih Jose Mourinho atau chairman Daniel Levy?
Jawabannya: Daniel Levy.
"Daniel punya ruang di hatinya untuk Bale, selalu," tutur seorang sumber klub kepada media olahraga asal Inggris tersebut.
"Transfer ini dimengerti datang dari Daniel Levy ketimbang Jose Mourinho. Sang chairman Tottenham yang pada akhirnya membuat keputusan soal transfer, terlepas dari apa yang sang pelatih inginkan," tulis Jack Pitt-Brooke dari Athletic.
Pengalaman Bale juga dikatakan bakal memberi "perbedaan besar dan para pemain kunci akan menyambut transfer ini."
Pertanyaan kedua adalah apakah Spurs mampu untuk membayar gaji 600.000 pound per pekan Gareth Bale?
Harry Kane dan Tanguy Ndombele dilaporkan sebagai dua pemain dengan gaji terbesar di skuat Lilywhites yang masing-masing dibayar 200.000 per pekan.
Namun, remunerasi yang diterima Gareth Bale di Real Madrid jauh di atas mereka.
Bayaran Bale di Madrid adalah 600.000 pound (Rp 11,5 miliar) per pekan, jauh lebih besar dari batas atas manajemen Tottenham yang terkenal menjaga ketat pengeluaran pemain.
Spurs memiliki rasio gaji berbanding perputaran uang klub di angka 39 persen, terendah di Premier League.
Oleh karena itu, operasi mendatangkan Gareth Bale ini hanya bisa sukses apabila Madrid memenuhi janji mereka untuk membayar 50 persen gaji sang pemain.
Pertanyaan berikut adalah, apakah Gareth Bale ingin kembali ke Spurs?
Jawaban singkatnya adalah: Iya.
"Gareth masih cinta Spurs dan ia ingin berada di sana," tutur agen sang pemain, Jonathan Barnett, ke BBC.
Bale juga dilaporkan ingin kembali ke Spurs agar dapat bermain di Piala Eropa 2020.
Jika Bale datang ke Spurs atas undangan Levy, Jose Mourinho tetap harus menemukan ruang bagi sang pemain di timnya.
Athletic melaporkan bahwa posisi paling memungkinkan bagi Bale adalah di sisi kanan skema 4-3-3 atau 4-2-3-1 andalan sang pelatih.
Kendati Bale biasa bermain di posisi kiri, sumber sama mengutarakan bahwa Mourinho mungkin tak akan menaruh sang pemain di slot yang telah menjadi milik Son Heung-min tersebut.
Alhasil, gelandang asal Brasil, Lucas Moura, akan menjadi tumbal bagi kedatangan Bale.
Alternatif lain adalah bagi Mou untuk menggeser formasi timnya menjadi 4-4-2 dengan menurunkan tandem Bale dan Harry Kane di depan.
Pertanyaan terakhir adalah, apakah Gareth Bale bisa menemukan performa terbaiknya di Spurs?
Gareth Bale pergi dari Tottenham tujuh tahun lalu sebagai seorang pemain yang dapat memporak-porandakan pertahanan tim-tim terbaik di dunia.
Namun, serangkaian cedera yang ia terima di Real Madrid bisa jadi membuatnya pemain yang jauh berbeda.
Hubungan sang pemain dan pelatih Zinedine Zidane secara efektif sudah tamat.
Bale pun hanya turun 20 menit bagi Real Madrid musim lalu.
Transfer kembali ke Totenham diyakini bisa menyegarkan sang pemain.
Apalagi, waktu bermain minim yang ia jalani selama 2-3 tahun terakhir dapat berarti Bale akan lebih bugar ketimbang kondisi normal.
https://bola.kompas.com/read/2020/09/16/21000048/5-pertanyaan-seputar-kemungkinan-gareth-bale-ke-tottenham