KOMPAS.com - Alfred Riedl punya hubungan unik dengan Arema.
Entah kebetulan atau memang cocok, Alfred Riedl banyak memilih pemain-pemain dari tim berjuluk Singo Edan tersebut selama menahkodai Timnas Indonesia.
Oleh karena itu, banyak alumnus Arema yang ikut menghaturkan rasa belasungkawa atas meninggalnya pelatih asal Austria yang dikatakan punya sosok kebapakan tersebut.
Satu momen yang dikenang Samsul Arif adalah saat dirinya berhasil mencetak gol penyama kedudukan melawan Vietnam di babak penyisihan.
Pertemuan dengan Riedl berjalan singkat, karena Indonesia gugur di fase grup.
Kendati demikian, pemain yang kini membela Persita Tangerang tersebut mendapatkan kesan mendalam.
“Coach Riedl orangnya penuh disiplin dan tegas. Beliau orang yang disiplin soal makanan dan hal-hal di luar lapangan,” kata pemain asal Bojonegoro tersebut kepada Kompas.com.
Arif Suyono menjadi anggota tim pertama bentukan Alfred Riedl saat baru ditunjuk PSSI pada 2010 silam. Statusnya sebagai winger papan atas Indonesia, menarik perhatian pelatih asal Austria tersebut.
Hasilnya, Arif Suyono yang saat itu membela Sriwijaya FC mampu mempersembahkan gelar runner up Piala AFF 2010 sebagai tuan rumah.
Menurutnya, Alfred Riedl adalah sosok pendiam tetapi sangat disiplin dan peduli dengan pemain.
Tidak hanya soal sepak bola dari Alfred Riedl, dia juga mendapatkan banyak pelajaran. Mulai dari makna profesionalisme, kedisiplinan dan kerendahan hati sebagai bintang.
“Dia bilang stay underground. Maksudnya, waktu booming AFF 2010 pemain diperlakukan bak artis. Dia bilang ini lah sepak bola kalau kita berprestasi, banyak sekali pujian,” kenang pemain asal Kota Batu Jawa Timur tersebut.
“Namun, sebagai pemain kita harus stay underground, tetap di bawah, supaya kalau jatuh tidak sakit. Bermakna banget menurut saya,” imbuhnya.
Yongki Aribowo
Penyerang asal Tulungagung tersebut baru saja didatangkan oleh Arema yang mengoleksi pemain bintang pascamenjuarai Liga Super Indonesia musim 2010.
Mungkin karena alasan itu, skuad timnas 2010 didominasi oleh pemain Singo Edan.
Selain Yongki ada Kurnia Meiga, Zulkifli Syukur, Benny Wahyudi dan Ahmad Bustomi.
Di sisi lain, tahun tersebut adalah debut Yongki sebagai pemain timnas senior.
Hebatnya lagi, Yongki masuk dengan status pemain termuda, 19 tahun. Tak memungkiri, ia merasakan banyak kesan dan pengalaman tak terlupakan bersama Alfred Riedl.
“Salah satu pelatih yang berjasa buat saya, pelatih yang di luar lapangan jadi bapak. Sosok tegas di lapangan tapi baik di luar lapangan. Pokoknya terbaik,” kenang Yongki.
“Sangat membantu saya waktu menjadi pemain termuda. Pelatih yang memberikan saya kesempatan dan kepercayaan. Sehingga saya terpilih dan bermain untuk timnas senior di AFF 2010,” imbuhnya.
Cristian Gonzales
Kepiawaiannya dalam mencetak gol membuat Alfred Riedl mantab menjadikannya ujung tombak di ajang Piala AFF 2010.
Kepercayaan Alfred Riedl tersebut pun dibayar El Loco dengan tiga gol sepanjang turnamen.
Torehan itu sekaligus menjadikannya sebagai top skorer Indonesia bersama M. Ridwan.
Sosok Alfred Riedl ternyata tidak hanya meninggalkan kesan kepada sang pemain tetapi juga keluarganya.
Eva Siregar, istri El Loco, mengatakan Alfred Riedl adalah sosok profesional yang ramah di luar lapangan.
Eva Siregar juga bercerita bagaimana dukungan yang diberikan Alfred Riedl hingga suaminya bisa tampil maksimal pada debutnya sebagai pemain timnas.
“Saya dan abang berduka, sampai tidak terasa berlinang air mata kami,” kata Eva Siregar saat dihubungi KOMPAS.com.
“Beliau full respect, bijak, dan sangat profesional. Beliau sosok spesial yang sudah mendukung abang ke timnas,” pungkasnya.
https://bola.kompas.com/read/2020/09/10/07200068/deretan-alumnus-arema-cerita-kesan-dilatih-alfred-riedl
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.