KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 membuat ritme asupan nutrisi para pesepak bola Liga Spanyol harus berubah dan klub-klub pun menyesuaikan diri agar menjaga kondisi para atlet mereka.
Para pemain yang tadinya melahap menu terkontrol di markas latihan klub kini harus menjalani karantina di rumah masing-masing.
Tentu saja, makanan yang tersedia d hunian setiap pemain berbeda-beda.
Bagaimana solusi klub-klub LaLiga untuk menghadapi tantangan baru di era pandemi Covid-19 ini?
Topik itulah yang akan kita bahas di LaLiga: Invisible Training kali ini.
LaLiga: Invisible Training merupakan serangkaian artikel yang mengulik berbagai sudut pandang menarik di balik layar klub-klub Liga Spanyol.
Serial ini kami hadirkan kepada pembaca sebagai hasil kerja sama eksklusif Kompas.com serta BolaSport.com dengan LaLiga, penyelenggara kompetisi profesional di Spanyol.
Covid-19 menjadi tantangan besar bagi masyarakat secara keseluruhan dan telah berdampak kepada pekerjaan para ahli nutrisi.
Di sisi lain, terdapat penerapan karantina wilayah yang menjauhkan para ahli nutrisi ini dari para pemain.
"Di Real Betis, kami mengirimkan makanan ke rumah para pemain dalam bungkus pribadi. Saya membuat grup WhatsApp bersama mereka jika ada yang ingin mengomentari sesuatu atau bertanya," jelas Giancarlo Ricciardi, ahli nutrisi Real Betis.
"Saya harus merekam video, tutorial, mengambil beberapa foto untuk membuatnya semudah mungkin. Para pemain juga memiliki sebuah aplikasi di mana setiap harinya mereka mencatat berat badan dan memberi komentar mengenai kondisi fisiknya," tuturnya.
"Apakah mereka lelah, tentang kualitas tidur mereka, dan jika mereka memiliki masalah."
"Dengan cara itu, kami bisa mengawasi mereka bersama dengan pelatih kebugaran dan staf medis untuk melihat respon para pemain terhadap beban kerja."
Setelah melewati masa karantina wilayah, para pemain harus menghadapi dua setengah bulan intensif di antara “pramusim” dan sesi latihan harian serta 11 pertandingan berturut-turut, setiap tiga hari, di bawah temperatur tinggi.
Tentunya, kondisi tersebut menuntut energi lebih dan menu yang berganti secara konstan dengan didasarkan pada berapa lama mereka bermain dan penekanan yang lebih besar, jika memungkinkan, pada pemulihan dan hidrasi.
“Istirahat pendinginan pada sebuah pertandingan menjadi penting bagi para pemain untuk menempa usaha mereka,” jelas Aurora Cid, ahli nutrisi dari Eibar.
“Di SD Eibar, kami telah menggunakan suplemen tambahan untuk kram, karena kami sangat khawatir tentang pemerasan fisik di kondisi yang panas.”
Untungnya, seluruh pemain LaLiga Santander mampu menyelesaikan musim dengan kondisi nutrisi baik dan yang paling penting dalam kondisi sehat.
Ironisnya, meski LaLiga musim 2019-2020 sudah tamat dan para pemain bisa menikmati liburan tanpa latihan atau pertandingan, mereka harus tetap awas dengan pola makannya.
Ahli nutrisi mereka tidak pernah tidur dan mobil Formula 1 tidak mengganti bahan bakar hanya karena musim panas telah tiba.
https://bola.kompas.com/read/2020/09/09/14400098/laliga-invisible-training--tantangan-nutrisi-selama-covid-19