KOMPAS.com - Gelandang tajam milik Manchester United, Bruno Fernandes, kerap menjadi bahan pembicaraan berkat koleksi golnya dari titik putih.
Topik pembicaraan penalti Bruno Fernandes tak lain dari jumlah dia mendapat hadiah di kotak terlarang hingga teknik eksekusi yang ditampilkan.
Soal jumlah, dia selalu berhasil mencetak gol lewat titik putih dalam 22 kesempatan terakhir sejak musim 2017-2018.
Secara kesuluruhan, persentase kesuksesannya mengeksekusi tendangan penalti sebanyak 93,3 persen, tepatnya berbuah 28 gol dari 30 kesempatan.
Kemudian soal teknik, dia memiliki gaya khas yang mirip dengan pemain Chelsea, Jorginho, yakni melompat sebelum menendang.
Teknik tersebut kemudian dipelajari oleh berbagai pencinta sepak bola dunia bagi dari segi penendang maupun penjaga gawang.
Meski begitu, Bruno Fernandes tak banyak berkomentar soal tendangan penalti yang dia tampilkan dan dipelajari.
"Saya tidak memiliki rahasia," jelas dia kepada UEFA.com.
"Saya pikir semua karena saya banyak berlatih, saya suka banyak berlatih," jelas dia soal kunci keberhasilan sebagai eksekutor penalti.
"Saya selalu memperhatikan apa yang dilakukan para penjaga gawang, bagaimana mereka memposisikan diri, bagaimana mereka mencegah tembakan ke gawang," jelas dia.
Akan tetapi, lanjut Bruno Fernandes, masih ada faktor lain di luar latihan dan memperhatikan posisi kiper.
"Berdasarkan pertandingan dan berdasarkan perasaan saya di lapangan, saya memutuskan bagaimana cara mengambil penalti," gelandang Man United tersebut.
"Saya tidak memiliki teknik khusus dalam mengambil penalti."
"Tidak ada strategi pasti yang saya ambil, saya hanya berpegang pada apa yang saya rasa paling nyaman.
"Jika saya sering mengubahnya, itu mungkin membuat kiper tidak yakin."
"Saya mengubah teknik saya untuk apa yang saya rasakan selama pertandingan, atau bagaimana perasaan saya kiper (akan bergerak)," tutur dia.
https://bola.kompas.com/read/2020/08/22/17150058/teknik-penaltinya-sering-dipelajari-berikut-tanggapan-bruno-fernandes