Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Henk Wullems, Sosok Sederhana Nan Berjasa bagi Bandung Raya

BANDUNG, KOMPAS.com - Duka menyelimuti sepak bola Indonesia. Salah satu pelatih asing terbaik yang pernah berkiprah di kancah sepak bola nasional, Henk Wullems, meninggal dunia pada usia ke-84 tahun.

Wullems mengembuskan napas terakhirnya di Tilburg, Belanda.

Kabar kematiannya diumumkan melalui akun official Instagram klub NAC Breda, tim yang pernah ia tangani dari musim 1972-1975.

Situs AZ Alkmaar, klub Eropa yang terakhir ia tangani pada 1990-1993 sebelum berangkat ke Indonesia, juga mengumumkan kepergian sang pelatih.

Nama Wullems tentu tak asing di telinga publik sepak bola Indonesia, khususnya Bandung.

Wullems pernah menangani klub asal Kota Kembang, Mastrans Bandung Raya pada musim 1995-1996.

Bandung Raya adalah kesebelasan pertama yang ditangani Wullems dalam kiprahnya di Indonesia.

Wullems datang ke Indonesia dengan rekam jejak kepelatihan menawan.

Sebelum menangani Bandung Raya, Wullems pernah menangani sejumlah klub besar di Belanda seperti NAC Breda (1972 hingga 1975), SBV Vitesse (1977 hingga 1983), Go Ahead Eagles (1983 hingga 1986), dan AZ Alkmaar.

Bisa dibilang, Wullems adalah sosok yang berjasa dalam meningkatkan pamor Bandung Raya di kancah sepak bola Indonesia.

Berkat tangan dingin Wullems pula, Bandung Raya bisa mengganggu dominasi Persib sebagai 'penguasa' sepak bola Bandung kala itu.

Pada era akhir 1980 hingga awal 1990-an, publik sepak bola Bandung memiliki dua tim idola yang bermain dalam dua kompetisi berbeda.

Persib di kompetisi Perserikatan, sementara Bandung Raya di kompetisi Galatama.

Sayang, prestasi Bandung Raya di kompetisi Galatama tak secemerlang Persib di kompetisi Perserikatan.

Secara keseluruhan, sejak keikutsertaannya pada musim 1987 hingga 1993, kiprah Bandung Raya dalam kompetisi Galatama tak terlalu mengesankan.

Pencapaian terbaik Bandung Raya dalam enam musim kiprahnya di Galatama adalah, menduduki posisi ke-7.

Pada musim 1994-1995, Persib dan Bandung Raya yang sebelumnya terpisah kompetisi akhirnya bersaing secara langsung dalam kompetisi sama.

Pada musim tersebut, PSSI mengubah format kompetisi dengan meleburkan kompetisi Perserikatan dengan Galatama dalam satu wadah kompetisi bertajuk Liga Indonesia.

Kiprah Bandung Raya dalam kompetisi Liga Indonesia I tidak bisa dikatakan buruk.

Bersama Persib, Bandung Raya berhasil menembus babak delapan besar. Sayang, laju Bandung Raya terhenti pada babak delapan besar.

Pada klasemen akhir Grup A, Bandung Raya hanya mampu menduduki posisi ketiga. Sementara untuk bisa lolos ke fase semifinal, minimal bandung Raya harus bisa mencapai posisi kedua.

Saat itu, Bandung Raya kalah saing dengan PKT Bontang dan Barito Putera.

Berbeda nasib dengan saudara mudanya, Persib yang merupakan satu-satunya alumni kompetisi Perserikatan dalam babak delapan besar Liga Indonesia I menunjukkan performa impresif.

Dengan skuad yang mengandalkan 100 persen pemain lokal asli binaan sendiri, Persib terus melaju hingga akhirnya meraih gelar juara.

Kesuksesan Persib membuat Bandung Raya tersulut bangkit.

Pada musim berikutnya, Bandung Raya yang mendapatkan suntikan dana besar dari Masyarakat Transportasi Indonesia (Mastrans).

Nama Mastrans kemudian disematkan dalam nama Bandung Raya.

Pada awal musim 1995-1996, Bandung Raya melakukan persiapan matang dengan mendatangkan banyak pemain bintang.

Nama-nama seperti Dejan Glusevic hingga Olinga Atangana didatangkan untuk melengkapi skuad yang saat itu sudah dihuni pemain-pemain lokal berkualitas sekaliber Ajat Sudrajat, Budiman, Peri Sandria, hingga Nuralim.

Tak ketinggalan, Bandung Raya juga menunjuk Henk Wullems sebagai pelatihnya.

Dari sini, kisah manis Wullems di sepak bola Indonesia dimulai. Pada musim pertamanya berkiprah di Indonesia, tangan dingin Wullems langsung bertuah.

Wullems, berhasil menyulap Bandung Raya menjadi tim yang tangguh dan disegani.

Hingga akhirnya, Wullems pun berhasil membawa Bandung Raya meraih gelar juara Liga Indonesia II musim 1995-1996.

Sang meneer sukses membuat publik sepak bola Bandung berpesta pora dalam dua musim beruntun.

Kesuksesan membawa Bandung Raya juara Liga Indonesia II, membuat Wullems ditunjuk oleh PSSI untuk menangani timnas Indonesia yang akan tampil dalam gelaran SEA Games 1997.

Sayang, Wullems hanya mampu mengantar Indonesia meraih medali perak dalam ajang tersebut.

Wullems menangani timnas Indonesia hingga 1999. Setelah itu, Wullems hijrah ke PSM Makassar untuk mengemban jabatan sebagai Direktur Teknik (Dirtek).

Bersama klub berjulukan Juku Eja itu, prestasi kembali ditorehkan Wullems. Bersama Syamsudin Umar yang berperan sebagai pelatih kepala, gelar juara Liga Indonesia musim 1999-2000 berhasil ditorehkan Wullems.

Selanjutnya, kiprah Wullems di Indonesia berlanjut di sejumlah kesebelasan seperti Persikota Tangerang hingga Arema Malang.

Nama Wullems kemudian menghilang dari peredaran.

Setelah tahun 2005 menjadi pelatih interim PSM Makassar, Wullems memilih pulang ke Belanda hingga akhir hayatnya.

Sosok yang tegas tetapi dekat dengan pemain

Meski begitu, memori tentang sosok dan kepribadian Wullems takkan mungkin dilupakan begitu saja, terutama oleh para pemain yang pernah diasuh oleh Wullems.

Budiman adalah salah satunya. Budiman menjadi anak asuh Wullems saat dirinya membela Bandung Raya dan timnas Indonesia.

Meski kenangannya bersama Wullems terjalin pada masa lampau, Budiman tetap mengingat bagaimana sosok Wullems dengan kepribadiannya yang membumi.

Menurut Budiman, Wullems adalah sosok pelatih dengan karakter sederhana. Bagi Budiman, Wullems adalah sosok yang berjasa besar dalam meningkatkan kariernya dalam sepak bola.

"Dia itu seorang pelatih sangat sederhana, tetapi sangat tegas. Dirinya sangat mengerti pemain dan program latihannya di lapangan tidak ribet," kata Budiman kepada wartawan, Rabu (19/8/2020).

"Jadi bisa dimengerti sama pemain. Saya juga tidak akan lupa sama sosok Henk Wullem karena dia juga saya bisa masuk tim nasional 1996," imbuh dia.

Diakui Budiman, Wullems juga merupakan sosok yang merangkul para personel.

Dia tidak hanya dekat dengan pemain, tetapi juga dengan staf tim. Hal tersebut yang membuat suasana kekeluargaan di tim Bandung Raya kala itu sangat kental.

Meski terkenal tegas, Wullems bukannya tidak punya selera humor. Diakui Budiman, Wullems juga senang bercanda.

Bahkan, dia sering melakukan tindakan iseng dengan memukul-mukul pintu kamar pemain.

Tujuannya, untuk membangunkan pemain karena sesi latihan akan segera dimulai.

"Hebatnya, Henk Wullems dekat dengan semua pemain. Bukan hanya pemain, semua di lingkungan Bandung Raya juga dirangkul. Dia senang bercanda dan menyamaratakan semua, tak ada pemain emas," ujar Budiman.

"Dia tahu tanggal dan hari ulang tahun pemain jadi selalu bikin surprise. Kadang-kadang mengajak makan-makan untuk ulang tahun," ucap mantan kapten Persija Jakarta itu.

https://bola.kompas.com/read/2020/08/19/21400048/henk-wullems-sosok-sederhana-nan-berjasa-bagi-bandung-raya

Terkini Lainnya

Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Timnas Indonesia
Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Timnas Indonesia
Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Badminton
Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Timnas Indonesia
Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Liga Spanyol
Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liga Inggris
Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Liga Inggris
Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Badminton
Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Timnas Indonesia
Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Liga Indonesia
Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Pepet Arsenal, Terancam Man City

Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Pepet Arsenal, Terancam Man City

Liga Inggris
Hasil Man United Vs Sheffield United 4-2: Roket Fernandes, Setan Merah Menang

Hasil Man United Vs Sheffield United 4-2: Roket Fernandes, Setan Merah Menang

Liga Inggris
Hasil Everton Vs Liverpool, The Reds Tumbang, Gagal Dekati Arsenal

Hasil Everton Vs Liverpool, The Reds Tumbang, Gagal Dekati Arsenal

Liga Inggris
Link Live Streaming Everton Vs Liverpool, Kickoff Pukul 02.00 WIB

Link Live Streaming Everton Vs Liverpool, Kickoff Pukul 02.00 WIB

Liga Inggris
Pengamat Korsel Bahas Beban Besar Timnas Korea Jelang Hadapi Indonesia

Pengamat Korsel Bahas Beban Besar Timnas Korea Jelang Hadapi Indonesia

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke