KOMPAS.com - Skuad mewah racikan Pep Guardiola ternyata belum mampu membawa Manchester City untuk melangkah lebih jauh di Liga Champions.
Pep Guardiola telah menghabiskan dana hingga belasan triliun rupiah untuk berbelanja pemain demi membantu Man City mencapai target tinggi di Liga Inggris dan Liga Champions.
Namun, pelatih asal Spanyol itu tetap tidak dapat membuat Man City berprestasi di Liga Champions musim ini.
The Citizens - julukan Man City - dipastikan tersingkir dari Liga Champions setelah dikalahkan Olympique Lyon pada laga perempat final.
Bertanding di Stadion Jose Alvalade, Sabtu (15/8/2020) waktu setempat atau Minggu dini hari WIB, pasukan Guardiola kalah 1-3 dari Lyon.
Langkah Manchester City untuk menuju semifinal terhenti akibat gol-gol Lyon yang dicetak oleh Maxwel Cornet dan brace Moussa Dembele.
Adapun Man City hanya mampu membalas melalui gol semata wayang Kevin De Bruyne.
Hasil tersebut memperpanjang kutukan Man City pada kompetisi Liga Champions.
Sejak Guardiola tiba di Etihad Stadium pada Juli 2016, Man City tak pernah sekali pun mencapai semifinal Liga Champions.
Manuel Pellegrini adalah pelatih terakhir dan satu-satunya bagi Man City yang berhasil membawa tim tersebut lolos babak 4 besar pada musim 2015-2016.
Dalam empat tahun kariernya bersama Man City, Guardiola belum bisa membimbing tim melewati delapan besar kompetisi.
Padahal, pelatih asal Spanyol itu sukses membawa Barcelona minimal mencapai semifinal dalam empat musim kepemimpinannya.
Guardiola juga berhasil melakukan hal serupa saat menjadi pelatih Bayern Muenchen selama tiga tahun.
Semenjak tiba di Inggris, tampaknya tren positif tersebut belum terulang kembali.
Guardiola telah menyaksikan Man City tersingkir di perempat final kompetisi teratas Benua Biru itu dalam tiga tahun terakhir berturut-turut.
Pada musim pertamanya di Man City, pelatih berusia 49 tahun ini melihat timnya didepak oleh AS Monaco di babak 16 besar Liga Champions 2016-2017.
Setelah itu, Man City tersingkir di perempat final oleh rival sesama klub Inggris, Liverpool pada 2017-2018, dan kemudian Tottenham pada 2018-2019.
Sekarang, anak asuh Guardiola kembali gagal mencapai semifinal.
Kegagalan Guardiola tersebut menjadi ironi lantaran Man City dianggap punya skuad yang mumpuni.
Terlebih, Guardiola telah menghabiskan dana sampai 778 juta euro (Rp 13,7 triliun) untuk mendatangkan pemain-pemain terbaik dunia.
Pada musim 2016-2017, Guardiola menghabiskan dana 215 juta euro (Rp 3,7 triliun) untuk membeli John Stones, Leroy Sane, Gabriel Jesus, Ilkay Guendogan, Claudio Bravo, Nolito, Marlos Moreno, Geronimo Rulli, dan Oleksandr Zinchenko.
Dana yang dihabiskan Guardiola meningkat pada musim selanjutnya, yakni menjadi 317,5 juta euro (Rp 5,6 triliun).
Dia mendatangkan Aymeric Laporte, Benjamin Mendy, Kyle Walker, Bernardo Silva, Ederson, Danilo, Douglas Luiz, Jack Harrison, Olarenwaju Kayode, dan Luka Ilic.
Pada musim 2018-2019, Guardiola hanya menghabiskan dana 78,5 juta euro (Rp 1,3 triliun) untuk memboyong Riyad Mahrez, Ante Palaversa, Philippe Sandler, dan Ko Itakura.
Adapun pada musim 2019-2020, Guardiola membeli Rodri, Joao Cancelo, Angelino, Pedro Porro, Zack Steffen, Ryotaro Meshino dengan total pengeluaran 167 juta euro (Rp2,9 triliun).
Pada akhirnya, pasukan Guardiola justru disingkirkan skuad yang dinilai memiliki kualitas di bawah mereka.
Bahkan, Lyon mengakhiri Liga Perancis musim 2019-2020 dengan bercokol di posisi ke-7 klasemen. (Rebiyyah Salasah)
https://bola.kompas.com/read/2020/08/16/14300028/habiskan-rp-13-7-triliun-pep-guardiola-tetap-tak-mampu-loloskan-man-city-ke