MALANG, KOMPAS.com - Arema FC dipastikan akan mengarungi lanjutan kompetisi Liga 1 2020 tanpa didampingi pelatih Mario Gomez.
Kabar mundurnya Mario Gomez, pelatih asal Argentina, tersebut dikonfirmasi langsung oleh General Manager Arema FC, Ruddy Widodo.
Mario Gomez tak sepakat dengan SKEP 48 dan 53 terbitan PSSI, yang berkaitan dengan gaji.
Meskipun mendapatkan penolakan, Ruddy Widodo merasa kebijakan PSSI sudah sangat fair.
"Saya tidak mau membantu siapa-siapa, sebenarnya SKEP itu fair," kata pria berkacamata itu.
"Jika dihitung waktu bekerja dan waktu menunggu itu sama nilainya. Ya ibaratnya kompetisi cuma enam bulan, bermain cuma empat bulan, persiapan dua bulan, kan sama," katanya.
Ruddy Widodo merasa jumlah nominal yang diajukan kepada Mario Gomez cukup, apalagi pada awal musim juga sudah memberikan DP 25 persen dari nilai total kontrak.
Andai pada awal musim tidak ada DP, mungkin jumlah nominal renegosiasi akan bertambah lebih banyak. Yang jelas mundurnya Mario Gomez menjadi sebuah kerugian yang besar bagi Arema FC.
Di sisi lain, Ruddy Widodo tidak mau menghakimi, Mario Gomez punya pertimbangan sendiri menolak renegosiasi, apalagi sejak awal manajemen juga sudah membebaskan pemain dan pelatih untuk menentukan pilihan.
"Namun, kalau dia punya pertimbangan yang lain, kan saya tidak tahu. Mungkin karena kebutuhan keluarga, dia statusnya juga bekerja di negara orang dan butuh minimal income sekian, kan kita tidak tahu," katanya.
https://bola.kompas.com/read/2020/08/03/22525748/manajemen-arema-fc-nilai-perhitungan-kontrak-mario-gomez-masih-fair