KOMPAS.com - Satu pertandingan membuat nama Marcelo Bielsa terpatri di hati para fans Leeds selamanya. Laga tersebut datang saat Leeds bermain 1-1 kontra Aston Villa di Elland Road pada 29 April 2019.
Pertandingan tersebut berlangsung intens dan penuh pelanggaran keras dari kedua kubu papan atas Divisi Championship, kasta kedua Liga Inggris.
Suasana yang panas mencapai puncak pada menit ke-73 pertandingan setelah tuan rumah mencetak gol lewat Mateusz Klich.
Gol tersebut terjadi saat para pemain Villa terdiam di lapangan setelah rekan mereka, Jonathan Kodjia, terbaring cedera karena pelanggaran lawan.
Para pemain Villa meminta bola ditendang keluar agar Kodjia bisa mendapatkan perawatan.
Namun, Leeds terus bermain. Komentator pertandingan mencatat bahwa "tak ada cedera kepala sehingga para pemain Leeds berhak untuk terus bermain."
Bola tiba di kaki Mateusz Klich yang sontak menggiring si kulit bundar dan menceploskannya ke gawang Villa.
Gol tersebut memicu kerusuhan di lapangan antara hampir semua pemain kedua tim.
Penyerang Villa, Anwar El Ghazi diusir wasit setelah dianggap memukul Patrick Bamford.
Di pinggir lapangan, pelatih Villa, Dean Smith, dan sang asisten, John Terry, mengamuk di area teknis mereka.
Namun, kejadian unik terjadi setelah itu. Bos Leeds, Marcelo Bielsa, menginstruksikan para pemainnya untuk mengizinkan Villa mencetak gol.
Albert Adomah menggiring bola melewati pertahanan Leeds dengan hanya beka asal Swedia, Pontus Jansson, yang berusaha mengabaikan instruksi dan berupaya menghalau bola.
Namun, Adomah tetap dapat mencetak gol penyama kedudukan. Jansson pun disemprot oleh rekan-rekan setimnya karena tak menuruti perintah.
Pertandingan berakhir imbang 1-1.
Hasil tersebut memastikan Sheffield United promosi ke Premier League menyusul Norwich City sang juara Divisi Championship.
Sementara, Leeds akan bermain di playoff bersama Aston Villa.
"Saya pikir akal sehat muncul pada akhirnya. Klich menghampiri saya meminta maaf, bahwa gol itu tak perlu terjadi," tutur Dean Smith seperti dikutip dari Sky Sports.
Smith juga mengatakan bahwa ia mengusulkan kepada Bielsa agar timnya dapat mencetak gol.
"Saya memberi usul tersebut karena di kepala saya itu adalah hal yang benar dan ia setuju. Saya tak yakin semua pemainnya sepakat," ujar Smith lagi.
"Saya bisa mengerti mereka frustrasi tetapi respek besar ke Marcelo karena itu adalah keputusan yang benar."
Kolumnis terkemuka Inggris, Jonathan Wilson, menulis bahwa ini adalah momen "Marcelo Bielsa memberikan fans Leeds sesuatu yang mereka bisa banggakan lagi."
"Sang manajer Leeds mengerti bahwa timnya unggul terlebih dulu lewat cara yang tak sesuai dengan semangat sepak bola. Ia mengerti apa yang diperlukan untuk menjadi perwakilan klub."
"Instruksi Bielsa kepada para pemainnya untuk membiarkan lawan mencetak gol setelah Leeds memimpin dengan kontroversial akan menyemenkan status legenda dirinya."
"Kemenangan akan menjaga kans Leeds untuk promosi secara otomatis. Ini pertandingan menentukan. Gestur Bielsa ada konsekuensya," tulis Wilson lagi.
Anda bisa melihat video insiden tersebut di bawah ini:
https://bola.kompas.com/read/2020/07/25/20000088/momen-fair-play-yang-memastikan-status-legenda-marcelo-bielsa-di-leeds