Kritik tersebut Tuchel sampaikan setelah salah satu pemainnya, Kylian Mbappe, menjadi korban permaian keras pasukan Saint-Etienne.
Dalam laga PSG vs Saint-Etienne yang berlangsung di Stadion Stade de France, Sabtu (25/7/2020), Kylian Mbappe terpaksa menepi lebih cepat, tepatnya pada menit ke-33.
Kylian Mbappe tak mampu melanjutkan pertandingan setelah menerima tekel keras dari salah satu pemain Saint-Etienne, Loic Perin.
Loic Perin pun diganjar kartu merah atas tekel keras terhadap Kylian Mbappe tersebut.
Namun, kartu merah itu baru keluar setelah sang pengadil lapangan, Amaury Delerue, melihat tangkapan Video Assistant Referee (VAR).
Sebelumnya, Amaury Delerue hanya mengganjar tekel keras Loic Perin dengan kartu kuning.
Hal tersebut kemudian menuai kritik dari Thomas Tuchel.
Pelatih asal Jerman itu menilai Amaury Delerue terlalu "lembek" dalam mengambil keputusan.
Di mata Thomas Tuchel, Amaury Delerue juga telah gagal melindungi pemain yang tampil pada final Piala Perancis tersebut.
"Pada awalnya dia (Amaury Delerue) hanya memberikan kartu kuning pada pelanggaran terhadap Mbappe, dan karena kami meminta untuk melindungi pemain, kami mendapat tiga kartu kuning," kata Tuchel usai laga kontra Saint-Etienne, dikutip dari Lequipe.
"Ini di luar kriteria, yang terpenting adalah melindungi pemain. Saya berbicara untuk semua pemain, bukan hanya pemain PSG," tegas Tuchel.
Sementara itu, Kylian Mbappe yang mendapat tekel keras harus menggunakan penyangga kaki untuk berjalan.
Pasukan Les Parisiens, julukan PSG, pun berhasil mempertahankan keunggulan tersebut hingga akhir laga.
Dengan demikian, PSG sukses mengamankan trofi Piala Perancis ke-13 dalam sejarah klub.
Tak ada klub Perancis lain yang memiliki torehan serupa dengan PSG.
https://bola.kompas.com/read/2020/07/25/14000098/psg-vs-saint-etienne-mbappe-cedera-sang-pelatih-anggap-wasit-terlalu-lembek-