LEICESTER, KOMPAS.com - Harapan membuncah di dada bos besar Leicester City, Aiyawatt Srivaddhanaprabha.
Pemilik toko ritel terbesar di Thailand itu, King Power, berharap agar klubnya mempecundangi Manchester United pada Minggu (26/7/2020).
"Leicester City akan menjamu Manchester City," katanya singkat.
Partai prestisius itu digelar di Stadion King Power.
Sejatinya, kedua klub tak lagi memperebutkan gengsi juara Liga Inggris 2019-2020 yang sudah menjadi milik The Reds, Liverpool.
Sebaliknya, kedua klub akan saling menjegal demi bertahan di empat besar urutan atas.
"Dengan begitu, kami bisa berlaga di Liga Champions musim depan," kata Aiyawatt usai meluncurkan jersey anyar The Foxes, julukan bagi Leicester City, bertuliskan "Thailand Smiles With You" di markas besar King Power, Bangkok.
Harga mati
Manchester United berharap mengunci laga akhirnya dengan kemenangan agar tetap berada di empat besar Liga Primer.
Dengan begitu, Setan Merah bisa mendapat satu tiket ke Liga Champions musim 2020-2021.
Sementara, Manchester United ada di posisi ketiga dengan raihan 63 poin.
Manchester United menang 17 kali, seri 12 kali, dan kalah 8 kali.
Sementara itu, Leicester City ada di posisi lima dengan raihan 62 poin.
Dari 37 kali laga, Leicester City menang 18 kali, seri 8 kali, dan kalah 11 kali.
Bagi Leicester City, kemenangan adalah harga mati.
Pasalnya, hanya dengan cara itu, klub berseragam biru-biru bisa melenggang ke Liga Champions mendatang.
Jika kalah, Leicester bakal kehilangan asa.
Jika seri, Leicester masih harus bergantung dengan hasil laga antara Chelsea melawan Wolverhampton Wanderers.
Tak cuma itu, bagi Aiyawatt, kemenangan adalah kado manis baginya yang akan merayakan HUT ke-35 pada Senin (26/7/2020).
https://bola.kompas.com/read/2020/07/24/16514488/leicester-versus-mu-kado-manis-untuk-bos-besar-ada-di-laga-akhir