Tottenham Vs Arsenal, Pelatih The Gunners Mengaku Kecewa dan Frustrasi

Laga Tottenham vs Arsenal itu berlangsung di Stadion Tottenham Hotspur, Minggu (12/7/2020) malam WIB.

Arsenal yang bertindak sebagai tim tamu sejatinya lebih mendominasi jalannya pertandingan.

Dominasi Arsenal tampak dari penguasaan bola yang mereka catatkan pada laga bertajuk derbi London Utara tersebut.

Berdasarkan data dari laman resmi Premier League, total penguasaan bola Arsenal mencapai 62,9 persen.

Klub berjulukan The Gunners itu unggul jauh atas Tottenham yang menorehkan 37,1 persen.

Unggul dalam penguasaan bola ternyata tak selalu berakhir indah.

Arsenal yang sempat membuka keunggulan lewat gol Alexandre Lacazette pada menit ke-16 harus menelan pil pahit pada akhir laga.

Sepasang gol Tottenham yang dicetak Son Heung-min (19') dan Toby Alderweireld (81'), mengubur peluang Arsenal untuk memetik tiga poin.

Situasi itu membuat pelatih Arsenal, Mikel Arteta, merasa kecewa dan frustrasi.

Sebab, di mata Arteta, pasukan The Gunners sudah menjalankan semua hal yang dibutuhkan untuk meraih hasil maksimal.

"Saya kecewa dan frustrasi. Para pemain sudah menampilkan permainan bagus, merepotkan, menekan, dan memaksa lawan memainkan bola lambung. Memang itu yang ingin kami lakukan," kata Arteta, dikutip dari laman resmi Arsenal.

"Akan tetapi, sangat sulit untuk memenangi derbi," imbuh dia.

Kendati kecewa, Arteta tetap merasa bangga dengan penampilan yang ditunjukkan anak asuhnya.

Juru taktik asal Spanyol itu masih melihat sisi positif di balik kekalahan Arsenal dari Tottenham Hotspur.

"Saya bangga karena belum pernah melihat mereka (para pemain) bermain seperti ini. Itu benar-benar hal positif," tutur Arteta menegaskan.

Adapun kekalahan dari Tottenham berdampak buruk pada posisi Arsenal di papan klasemen Liga Inggris musim 2019-2020.

Arsenal yang sebelumnya menduduki peringkat kedelapan klasemen, harus rela posisinya tergeser oleh Tottenham.

Saat ini, mereka berada di peringkat kesembilan dengan koleksi 50 poin.

Dengan demikian, Arsenal semakin jauh dari zona Liga Europa yang menjadi hak klub penghuni peringkat kelima dan keenam klasemen Liga Inggris.