Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kilas Balik Persib yang Membuat Finalis Liga Champions Kewalahan

BANDUNG, KOMPAS.com - Sebagai salah satu kesebelasan besar di Indonesia, level pertandingan yang dijalani Persib Bandung tak hanya berkutat di kancah nasional.

Dalam sejarahnya, klub berjulukan Maung Bandung itu pernah tampil dalam sejumlah event internasional.

Persib bahkan sempat mewakili Indonesia dalam turnamen antar-negara, Piala Sultan Hassanal Bolkiah 1986.

Selain turnamen atau event internasional antar-klub dan negara, Persib juga cukup sering menjajal tim kuat dari luar negeri.

Segelintir nama, berstatus sebagai kesebelasan besar Eropa sekaliber SV Austria Salzburg (sekarang menjadi Red Bull Salzburg), PSV Eindhoven, AC Milan, hingga AFC Ajax.

Persinggungan Persib dengan kesebelasan luar negeri baru dimulai setelah kemerdekaan, tepatnya pada 1952. Klub luar negeri pertama yang dihadapi Persib adalah Aryan Gymkhana.

Pertandingan antara Persib dan klub juara liga India itu berlangsung di Stadion Sidolig (sekarang Stadion Persib). Skor akhir pertandingan adalah 4-1 untuk kemenangan Persib.

Laga melawan Aryan Gymkhana seolah menjadi pembuka jalan bagi Persib untuk mendapatkan kesempatan bertanding dengan tim luar negeri, entah itu tim nasional atau klub.

Pada Juni 1956, Persib mendapat kehormatan menjamu finalis Liga Champions Eropa, Stade de Reims.

Pamor Stade de Reims di Perancis dan Eropa pada saat ini, mungkin tidak lebih tinggi dari Paris Saint-Germain (PSG), Olympique Lyon, atau Olympique Marseille.

Akan tetapi, Stade de Reims bukan tim sembarangan. Status sebagai tim besar Prancis tetap layak disandang Stade de Reims.

Terlebih, pada medio 1940 hingga 1960-an, klub berjulukan Les rouges et blancs itu mampu merajai kompetisi utama Prancis, melalui prestasinya.

Tidak hanya di kompetisi domestik, Stade de Reims pun pernah menjadi klub yang disegani di kompetisi Eropa.

Meski belum pernah juara, namun Stade de Reims sukses ke babak final dalam dua penyelenggaraan Liga Champions musim 1955-1956 dan 1958-1959.

Stade de Reims datang ke Bandung setelah mereka kalah dari Real Madrid dalam laga final Liga Champions 1955-1956.

Meski kalah, performa Stade de Reims dalam penyelenggaraan pertama kompetisi antarklub terbesar di Eropa itu tak bisa dikatakan buruk.

Berstatus sebagai juara Liga Prancis musim 1954-1955 Stade de Reims berhak mewakili Prancis di Liga Champions musim 1955-1956, yang merupakan penyelenggaraan perdana kompetisi antarklub terbesar di Eropa itu.

Tampil dominan sejak fase penyisihan, Les rouges et blancs pun sampai ke babak final untuk menantang Real Madrid.

Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Parc des Princes itu Stade de Reims sejatinya mampu membuat Madrid kewalahan.

Dalam 10 menit laga berlangsung, Stade de Reims bahkan mampu unggul dua gol tanpa balas.

Akan tetapi, mental yang kuat dan permainan menawan Alfredo de Stefano dkk, membuat Madrid mampu mengambil alih dominasi permainan.

El Real pun sukses mengunci kemenangan dengan skor tipis 4-3, dan memastikan gelar juara Liga Champions pertamanya.

Setelah hasil yang menyakitkan itu, Stade de Reims langsung terbang ke Indonesia, untuk memenuhi undangan dari PSSI.

Di Indonesia, Stade de Reims melakoni tur ke sejumlah daerah di Indonesia dan bermain melawan sejumlah kesebelasan, di antaranya adalah Timnas Indonesia dan Persib Bandung.

Duel Stade de Reims melawan Persib berlangsung di Stadion Siliwangi, Kota Bandung, 23 Juni 1956.

Ke Bandung, Reims membawa para pemain terbaiknya seperti gelandang legendaris Raymond Kopa hingga kiper Rene Jacquet.

Tak tanggung-tanggung, menghadapi Persib, Stade de Reims juga menurunkan skuad yang dimainkan kala menghadapi Madrid dalam final Liga Champions 1955-1956.

Adapun Persib, menurunkan para pemain andalan seperti Aang Witarsa, Rukma Sudjana, hingga Omo Suratmo.

Pertandingan beda kelas itu diprediksi banyak pihak akan didominasi oleh Stade de Reims.

Benar saja, belum apa-apa gawang Persib sudah kebobolan tiga gol. Babak pertama, benar-benar menjadi mimpi buruk bagi Aang Witarsa dkk.

Akan tetapi, situasi berbalik pada babak kedua. Persib tampil lebih trengginas, enggan dipermalukan begitu saja di hadapan pendukungnya.

Tidak peduli dengan status lawan yang dihadapi, Persib terus menggempur pertahanan Stade de Reims.

Upaya Persib membuahkan hasil lima belas menit setelah sepak mula babak kedua.

Adalah Atik, yang berhasil membobol gawang Rene Jacquet untuk memperkecil keadaan menjadi 1-3.

Gol tersebut membuat semangat para pemain Persib semakin terlecut. Delapan menit jelang laga usai, Aang Witarsa berhasil mencetak gol kedua untuk Persib.

Sayang, dalam perburuan gol ketiga, Persib sudah kehabisan waktu. Pada akhirnya, Maung Bandung menelan kekalahan tipis 2-3 dari Stade de Reims.

Konon, hasil tersebut menjadi kekalahan terindah yang pernah diderita sepanjang sejarah klub berkisah.

Tidak berlebihan, karena meski kalah, toh Persib mampu memberikan perlawanan yang sengit kepada salah satu tim terbaik di Eropa pada saat itu.

https://bola.kompas.com/read/2020/07/09/17400088/kilas-balik-persib-yang-membuat-finalis-liga-champions-kewalahan

Terkini Lainnya

Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Timnas Indonesia
Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Badminton
Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Timnas Indonesia
Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Liga Spanyol
Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liga Inggris
Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Liga Inggris
Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Badminton
Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Timnas Indonesia
Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Liga Indonesia
Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Pepet Arsenal, Terancam Man City

Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Pepet Arsenal, Terancam Man City

Liga Inggris
Hasil Man United Vs Sheffield United 4-2: Roket Fernandes, Setan Merah Menang

Hasil Man United Vs Sheffield United 4-2: Roket Fernandes, Setan Merah Menang

Liga Inggris
Hasil Everton Vs Liverpool, The Reds Tumbang, Gagal Dekati Arsenal

Hasil Everton Vs Liverpool, The Reds Tumbang, Gagal Dekati Arsenal

Liga Inggris
Link Live Streaming Everton Vs Liverpool, Kickoff Pukul 02.00 WIB

Link Live Streaming Everton Vs Liverpool, Kickoff Pukul 02.00 WIB

Liga Inggris
Pengamat Korsel Bahas Beban Besar Timnas Korea Jelang Hadapi Indonesia

Pengamat Korsel Bahas Beban Besar Timnas Korea Jelang Hadapi Indonesia

Timnas Indonesia
Sirkuit Mandalika Sudah Terpesan 200 Hari untuk Even Otomotif

Sirkuit Mandalika Sudah Terpesan 200 Hari untuk Even Otomotif

Sports
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke