Jadi Treaquartista, Eriksen Man of The Match Laga Inter Vs Sampdoria

KOMPAS.com - Christian Eriksen terlihat mulai fasih menjalankan peran treaquartista yang diminta pelatih Inter Milan, Antonio Conte.

Penampilan Eriksen pada laga Inter Milan vs Sampdoria di Stadion Giuseppe Meazza, Minggu (21/6/2020), menjadi buktinya.

Inter Milan vs Sampdoria merupakan laga tunda pekan ke-25 Serie A, kasta teratas Liga Italia, yang berakhir 2-1 untuk kemenangan tuan rumah.

Pada laga tersebut, Eriksen menyumbang satu assist untuk gol Romelu Lukaku yang diciptakan pada menit ke-10.

Meski tidak bermain penuh, Eriksen tetap dinobatkan menjadi pemain terbaik pertandinga oleh situs Whoscored dengan nilai 8,35.

Nilai itu tidak lepas dari kontribusi Eriksen selama 78 menit di lapangan.

Selain satu assist, Eriksen juga tercatat melepaskan lima tembakan ke arah gawang dengan dua diantaranya tepat sasaran.

Jumlah tembakan yang dilepaskan Eriksen menjadi yang terbanyak dari pemain seluruh pemain Inter Milan dan Sampdoria yang tampil.

Tidak hanya itu, Eriksen juga memiliki persentase operan sukses sebesar 82 persen, melakukan satu kali tackle, dan melepaskan tiga sepak pojok akurat.

Statistik di atas bisa menjadi bukti bahwa Eriksen terlihat sudah nyaman dengan peran barunya sebagai trequartista.

Dalam bahasa Italia, trequartista berarti angka pecahan tiga per empat (3/4).

Dalam sepak bola, trequartista adalah pemain yang berperan sebagai pengatur serangan dengan wilayah bermain 3/4 lapangan sisi pertahanan lawan.

trequartista biasanya ditempatkan di belakang dua striker. Posisi itu akrab disebut "pemain nomor 10" dalam sepak bola.

Secara pengertian dan posisi, trequartista terlihat sama dengan playmaker, peran yang biasa dijalani Eriksen.

Namun secara fungsi, trequartista berbeda dari playmaker meski keduanya juga mendapat kebebasan bergerak.

Pemain dengan peran trequartista dituntut bisa menciptakan peluang mencetak gol untuk diri sendiri maupun rekan satu tim.

Di sisi lain, playmaker adalah peran pengatur serangan dengan tugas menyuplai bola untuk para penyerang.

Dalam permainan, pemain dengan peran trequartista lebih agresif daripada playmaker karena lebih sering berada di dekat kotak penalti lawan.

Sebagai contoh, mantan pemain top yang terkenal fasih menjalankan peran trequartista adalah Francesco Totti, Alessandro Del Piero, hingga Ricardo Kaka.

Adapun contoh pemain dengan peran playmaker adalah Mesut Oezil (Arsenal) dan Philippe Coutinho (Bayern Muenchen).

Saat didatangkan dari Tottenham Hotspur pada Januari 2020, Eriksen sempat diragukan bisa beradaptasi dengan skema Antonio Conte.

Pasalnya, Conte terkenal dengan skema 3-5-2 yang tidak menggunakan pengatur serangan di belakang striker.

Dalam skema 3-5-2, Conte lebih sering menempatkan seorang pengatur serangan di depan tiga bek yang ditemani dua gelandang pekerja lainnya.

Saat masih melatih Juventus, Conte menempatkan Andrea Pirlo sebagai pengatur serangan ditemani Paul Pogba, Arturo Vidal, atau Claudio Marchisio.

Sementara saat masih di Chelsea, Conte sering memberi peran pengatur serangan kepada Cesc Fabregas.

Pengatur serangan yang ditempatkan di depan bek dalam sepak bola akrab disebut deep-lying playmaker.

Saat mendatangkan Eriksen, Conte mengakui sedikit bereskperimen untuk menyempurnakan skema 3-5-2 di Inter Milan.

Conte saat itu menilai Eriksen akan membuat duo Lautaro Martinez dan Romelu Lukaku lebih tajam dari sebelumnya.

Melihat penampilan Eriksen pada laga melawan Sampdoria, Conte mengaku puas meskipun ada beberapa faktor yang harus diperbaiki.

Secara khusus, Conte meminta Eriksen mengasah lagi insting mencetak golnya setelah lama berperan sebagai pelayan striker.

"Kami harus melanjutkan solusi baru ini (menggunakan Eriksen sebagai trequartista). Kami memiliki waktu cukup banyak untuk bekerja dengan Eriksen selama kompetisi ditangguhkan," ujar Conte dikutip dari situs Football Italia.

"Kami telah menempa Eriksen dalam hal fisik maupun taktikal selama lockdown. Dia sudah mulai terbiasa dengan peran baru itu sekarang," tutur Conte.

"Namun, dia harus lebih agresif dan mencetak banyak gol lagi ke depannya," ucap Conte menambahkan.

Kemenangan atas Sampdoria tidak mengubah posisi Inter Milan di klasemen Liga Italia. Inter Milan tetap berada di urutan tiga dengan koleksi 57 poin.

Inter Milan untuk sementara tertinggal lima angka dari Lazio di urutan dua dan berjarak enam poin dengan Juventus yang memimpin.

Selanjutnya, Inter Milan akan menjamu Sassuolo di Stadion Giuseppe Meazza untuk melakoni laga pekan ke-27 Liga Itali, Rabu (24/6/2020).