Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Profil Robert Lewandowski, Gunung Meletus Penentu Karier Sang Predator

KOMPAS.com - Bintang Bayern Muenchen, Robert Lewandowski, dianggap sebagai salah satu striker terbaik di dunia saat ini.

Konsisten mencetak minimal 30 gol dalam lima musim musim terakhir bersama Bayern Muenchen menjadi bukti ketajaman Robert Lewandowski.

Musim ini, Lewandowski sudah mencetak 46 gol dari 40 laga bersama Bayern Muenchen di semua kompetisi.

Gol terakhir yang dicetak Lewandowski juga menjadi penentu keberhasilan Bayern Muenchen mempertahankan gelar juara Bundesliga, kasta teratas Liga Jerman, untuk kedelapan kalinya.

Momen itu terjadi pada pekan ke-29 Bundesliga saat Bayern Muenchen mengalahkan Werder Bremen dengan skor 1-0, Selasa (16/6/2020).

Jauh sebelum menjadi mesin gol Bayern Muenchen, Lewandowski sudah dikenal publik sepak bola Eropa ketika membela tim kasta teratas Liga Polandia, Lech Poznan.

Pada musim 2009-2010, Lewandowski sukses menyandingkan gelar top skor dan juara Liga Polandia bersama Lech Poznan.

Kemampuan Lewandowski kemudian menarik banyak minat tim Eropa, seperti Tottenham Hotspur, Blackburn Rovers, dan Borussia Dortmund.

Dari ketiga tim tersebut, Blackburn Rovers sebenarnya menjadi yang paling dekat merekrut Lewandowski.

Pelatih Blackburn Rovers saat itu, Sam Allardyce, mengaku sudah bertemu Lewandowski dan mencapai kesepakatan personal.

Namun, proses transfer itu batal terlaksana karena salah satu gunung berapi di Islandia meletus.

Asap letusan gunung berapi itu membuat jadwal penerbangan ke Inggris terganggu sehingga Lewandowski batal terbang.

Ketika ditanya mengenai momen itu, Lewandowski mengakui bahwa peristiwa gunung berapi meletus di Islandia adalah salah satu penentu kesuksesan kariernya.

"Saya pikir Allardyce adalah sosok yang baik dan tentu pelatih hebat," kata Lewandowski dikutip dari situs Daily Mail dalam artikel yang tayang pada 25 April 2013.

"Penerbangan (ke Inggris) sudah terjadwal. Namun, saya tetap tidak bisa pergi. Apakah momen itu mengubah nasib saya? Tentu saja, mungkin," ujar Lewandowski.

"Saya kemudian menemukan Dortmund. Itu adalah langkah awal karier saya," ucap Lewandowski.

Batal ke Blackburn Rovers, Lewandowski memutuskan bergabung ke Dortmund yang kala itu dilatih Juergen Klopp.

Lewandowski mengaku cukup kesulitan beradaptasi pada awal kepindahannya ke Jerman, terutama karena faktor perbedaan bahasa.

"Enam bulan pertama di Jerman saya kesulitan beradaptasi. Saya tidak bisa bahasa Jerman," kata Lewandowski dalam wawancara dengan Dugout.

"Saya saat itu mungkin hanya bisa mengucapkan danke (terima kasih dalam bahasa Jerman). Perbedaan budaya juga menyulitkan saya," ujar Lewandowski.

Bersama Dortmund, Lewandowski meraih empat gelar bergengsi, termasuk sepasang trofi Bundesliga yang diraih pada dua musim pertamanya.

Lewandowski kemudian memutuskan pindah ke Bayern Muenchen pada awal musim 2014-2015 setelah tidak memperpanjang kontraknya di Dortmund.

Konsistensi Lewandowski tetap terjaga meski Bayern Muenchen lima kali ganti pelatih.

Di Bayern Muenchen, Lewandowski pernah dilatih Pep Guardiola, Carlo Ancelotti, Jupp Heynckes, Niko Kovac, dan kini Hans-Dieter Flick. 

Bersama lima pelatih tersebut, Lewandowski sejauh ini sudah meraih 11 gelar, temasuk enam trofi Bundesliga secara beruntun.

Meski demikian, Lewandowski tetap menilai Juergen Klopp adalah pelatih yang paling berpengaruh dalam kesuksesannya.

"Klopp adalah pelatih yang memberi saya kepercayaan diri. Klopp membuat saya menjadi pesepak bola seperti sekarang," kata Lewandowski dikutip dari situs Bundesliga dalam artikel yang tayang pada 2018.

"Saya tidak mengubah apa pun di Bayern Muenchen. Saya hanya menggunakan senjata yang sudah ada dalam tubuh saya. Karier saya terbentuk saat di Dortmund," ujar Lewandowski menambahkan.

Bakat Lewandowski tidak lepas dari didikan kedua orang tuanya yang juga pernah menjadi atlet profesional.

Ayah Lewandowski, Krystof, adalah seorang atlet judo yang juga pernah bermain di tim kasta kedua Liga Polandia, Hutnick Warsaw.

Adapun Ibu Lewandowski, Kiona, adalah mantan atlet voli profesional. Kakak Lewandowski, Milena, mengikuti jejak ibunya dan pernah tampil membela timnas voli Polandia U21.

Dikutip dari situs Bleacher Report, Lewandowski sejak kecil sudah diajarkan judo, voli, bola tangan, hingga senam gymnastic oleh kedua orang tuanya.

Suasana keluarga atlet semakin kental ketika Lewandowski menikahi Anna Lewandowska pada 2013.

Anna Lewandowska adalah mantan atlet karate yang pernah meraih medali perak Kejuaraan Dunia pada 2009.

Selain itu, Anna Lewandowska juga seorang ahli nutrisi. Kemampuan Anna itu diakui Lewandowski menjadi salah satu faktor kesuksesan dirinya tampil konsisten selama ini.

"Sepak bola tidak hanya tentang apa yang Anda lihat di lapangan. Banyak faktor yang memengaruhi penampilan pemain dan salah satunya adalah rutinitas di rumah," ujar Lewandowski dikutip dari situs Bleacher Report.

"Saya beruntung karena istri saya adalah ahli soal diet. Dia tahu apa yang harus saya makan, termasuk soal vitamin," tutur Lewandowski.

"Saya melihat perbedaan besar di lapangan setelah menjalani program diet bersama istri saya," ujar Lewandowski.

Meski dianggap salah satu terbaik Eropa, Lewandowski belum pernah merasakan gelar juara Liga Champions.

Prestasi terbaik Lewandowski di Liga Champions adalah menjadi runner up pada musim 2012-2013 bersama Borussia Dortmund.

https://bola.kompas.com/read/2020/06/17/12211718/profil-robert-lewandowski-gunung-meletus-penentu-karier-sang-predator

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke