Hal itu diungkapkan Irfan Bachdim ketika menjadi bintang tamu di kanal YouTube Hanif & Rendy Show.
Irfan Bachdim merupakan pemain yang sempat menimba ilmu sepak bola di Belanda bersama FC Utrecht hingga Ajax Amsterdam.
Pada 2009, Irfan Bachdim memutuskan meninggalkan Belanda untuk mencoba peruntungan di Indonesia.
Persib menjadi tujuan pertama Irfan Bachdim. Karena masih muda, Irfan Bachdim kala itu harus mengikuti seleksi terlebih dahulu.
Namun, Irfan Bachdim gagal karena kemampuannya belum memuaskan manajemen Persib.
"Saya dulu tes di Bandung. Persib saat itu menilai kualitas saya masih belum cukup. Saya saat itu juga masih muda sekitar 20 atau 21 tahun," kata Irfan Bachdim.
Gagal di Persib Bandung, Irfan Bachdim mencoba peruntungan di Persija Jakarta yang kala itu dilatih oleh Benny Dollo.
Irfan Bachdim mengaku bisa meyakinkan Benny Dollo, tetapi manajemen Persija Jakarta tidak mau mengambil risiko memberi kontrak.
Menurut Irfan Bachdim, Persija menolak karena menilai postur dan usianya kurang ideal.
"Setelah Persib, saya pergi ke Persija. Saat itu, Persija dilatih Benny Dollo dan memiliki tim bagus karena diperkuat Abanda Herman, Bambang Pamungkas, hingga Ismed Sofyan," ujar Irfan Bachdim.
"Waktu itu, Benny Dollo menilai saya cocok bermain untuk Persija. Namun, manajemen Persija menilai saya terlalu kecil dan muda untuk bermain di Indonesia," tutur Irfan Bachdim.
Gagal di Persib dan Persija, Irfan Bachdim kemudian menerima tawaran untuk bergabung ke Persema Malang.
Karier Irfan Bachdim semakin menanjak setelah dipanggil timnas Indonesia untuk mengikuti Piala AFF 2010.
Irfan Bachdim saat itu turut membantu timnas Indonesia menjadi runner-up Piala AFF 2010.
Setelah berhasil tampil gemilang bersama Persema dan timnas Indonesia, Irfan Bachdim mengaku langsung mendapat tawaran dari Persib dan Persija.
Meski tidak berjodoh, Bachdim mengaku senang mendapat tawaran dari Persib dan Persija karena berhasil membalikkan penilaian saat masih seleksi.
"(Ditolak Persib dan Persija) Itu menjadi motivasi saya. Saat bermain di Persema, saya memiliki semangat luar biasa ketika menghadapi Persib dan Persija," kata Irfan Bachdim.
"Waktu saya dipanggil timnas Indonesia, Persib dan Persija baru tertarik kepada saya. Itu seperti sebuah hadiah," ujar Irfan Bachdim.
"Saya tidak mau menyebut itu sebagai sebuah pembalasan. Saya hanya ingin menunjukkan kalau saya punya kualitas," tutur Irfan Bachdim.
Di Persema, Irfan Bachdim bertahan selama hampir tiga tahun sampai awal 2013.
Irfan Bachdim kemudian sempat merantau ke Thailand dan Jepang selama empat tahun sebelum kembali ke Indonesia pada 2017.
Saat kembali ke Indonesia, Irfan Bachdim memilih Bali United sebagai pelabuhan barunya.
Irfan Bachdim turut berkontribusi terhadap keberhasilan Bali United menjadi juara Liga 1 2019.
Setelah dari Bali United, Irfan Bachdim memutuskan pindah ke PSS Sleman awal musim ini.
Meski sudah berusia 31 tahun, Irfan Bachdim mengaku masih bermimpi membela Persib atau Persija di masa depan.
"Saya telah membuktikan diri bahwa saya memiliki kualitas. Saya berharap suatu hari nanti bisa bermain untuk salah satu di antara dua tim tersebut," ujar Irfan Bachdim.
"Namun, semua itu bergantung kepada perasaan saya terhadap pelatih keduanya. Persija dan Persib adalah tim bagus. Saya harus melihat dulu," tutur Irfan Bachdim.
"Roda perjalanan saya akan lengkap jika bisa bermain di sana. Saya akan mengitarinya. Mereka dulu pernah menolak saya, lalu saya bekerja keras dan akhirnya bisa diterima," ucap Irfan Bachdim.
https://bola.kompas.com/read/2020/06/15/12200018/pernah-ditolak-persija-dan-persib-irfan-bachdim-ternyata-masih-