Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jejak Penyerang Eropa di Persib Bandung, Spasojevic Paling Bersinar

Sejak saat itu, hampir semua klub menghiasi skuad mereka dengan pemain-pemain dari negara lain.

Kecenderungannya, para pemain asing didatangkan untuk memperkuat beberapa posisi sentral, salah satunya pos penyerang.

Pada setiap musimnya, hampir semua klub peserta kompetisi pasti memanfaatkan kuota pemain asingnya untuk ditempatkan di posisi striker.

Hal tersebut juga berlaku bagi Persib Bandung. Soal penggunaan pemain asing, Persib sebenarnya sempat menjadi anomali di antara kesebelasan lainnya.

Pasalnya, klub berjulukan Maung Bandung itu baru menerapkan kebijakan perekrutan pemain asing pada medio 2003.

Sama halnya dengan kebanyakan klub di Indonesia, Persib juga selalu memanfaatkan kuota pemain asingnya untuk mengisi posisi penyerang.

Sejak 2003, tercatat enam penyerang asing asal Eropa pernah berkiprah bersama Persib.

Berikut adalah ulasan singkat dari Kompas.com mengenai kiprah para penyerang Eropa bersama Maung Bandung:

Maciej Dolega

Nama Maciej Dolega tercatat sebagai penyerang asing pertama di tim Persib. Dia datang ke Bandung pada 2003, bersama dengan tiga pemain asal Polandia lainnya, yaitu Mariusz Mucharski, Pavel Bocian, dan Piotr Orlinski.

Sayangnya, kiprah keempat pemain Polandia itu jauh dari kata memuaskan. Alih-alih mampu membawa Persib bersaing di papan atas, kiprah Maung Bandung di Liga Indonesia 2003 justru amat memprihatinkan.

Mereka terjebak di zona degradasi. Lebih miris, Persib bahkan sempat menjadi penghuni posisi juru kunci.

Performa para pemain asing pun mendapatkan sorotan negatif dari banyak pihak, tak terkecuali bobotoh.

Terlebih lagi Dolega karena produktivitas golnya sangatlah minim. Padahal dia adalah seorang penyerang

Selama memperkuat Persib, Dolega hanya mampu mengoleksi satu gol. Satu-satunya gol yang dibukukan oleh pemain yang pernah merumput di TuS Celle FC itu dicetak saat Persib dijamu PSM Makassar dalam lanjutan pertandingan Liga Indonesia 2003.

Dalam laga tersebut, Dolega, mencetak gol pada menit ke-39.

Namun, torehan itu hanyalah gol hiburan bagi Persib, karena dalam laga yang berlangsung di Stadion Mattoangin (sekarang Andi Mattalatta) itu, PSM mampu mengalahkan Persib dengan skor 3-1.

Tiga gol kemenangan Juku Eja dibukukan Oscar Aravena (menit ke-15 dan 76) dan Cristian Gonzales pada menit ke- 31.

Pada paruh musim kedua Liga Indonesia 2003, pengurus Persib memutuskan untuk mencoret Dolega dan tiga kompatriotnya asal Polandia.

Zdravko Dragicevic

Setelah Dolega, selama tujuh tahun lamanya tidak ada lagi penyerang asal Eropa yang direkrut Persib.

Rata-rata, pemain asing yang menempati posisi penyerang di tubuh Persib diisi oleh pemain yang berasal dari benua Amerika Selatan, Afrika, dan Asia.

Akan tetapi, menjelang bergulirnya kompetisi musim 2011-2012, Persib akhirnya kembali memercayakan posisi penyerang pada pemain asal Benua Biru.

Dia adalah Zdravko Dragicevic. Pemain yang akrab disapa Dragi itu sebenarnya sudah menarik perhatian tim pelatih Persib sejak pertengahan musim 2010-2011.

Dragi kala itu mengikuti seleksi bersama rekan senegaranya asal Montenegro, Miljan Radovic.

Namun, karena pertimbangan kebutuhan pada sosok playmaker dan penuhnya kuota pemain asing non-Asia di tim Persib, hanya Radovic yang direkrut oleh pelatih Maung Bandung saat itu, Daniel Roekito.

Pada awal musim 2011-2012, Dragi pun berkesempatan memperkuat Persib tanpa harus mengikuti seleksi.

Di bawah arahan Drago Mamic, Dragi memulai debutnya bersama Persib pada pertandingan pembukaan Liga Primer Indonesia (LPI) melawan Semen Padang, di Stadion Si Jalak Harupat.

Dalam pertandingan tersebut, Dragi langsung tampil sebagai starter. Diplot sebagai striker tunggal, mantan pemain OFK Petrovac itu gagal mencetak gol dalam pertandingan pertamanya.

Meski begitu, manajemen Persib masih memberikan kesempatan kepada Dragi.

Petaka bagi Dragi datang saat ia gagal mendapatkan International Transfer Certificate (ITC) dari FIFA.

Sementara, pengajuan ITC baru bisa diajukan kembali tanggal 1 Februari 2012. Hal tersebut membuat Dragi harus menepi hingga Februari 2012.

Akibat terlalu lama menunggu, manajemen Persib pun memutus kontrak Dragi pada Desember 2011.

Selain terkendala masalah ITC, performa Dragi yang tak menunjukkan kemajuan menjadi alasan dia didepak dari skuad.

Ilija Spasojevic

Empat tahun berselang setelah terdepaknya Dragicevic, Persib kembali mendatangkan penyerang asal Montenegro dalam sosok Ilija Spasojevic.

Proses kedatangan Spaso ke Persib terbilang unik.

Pada bursa transfer awal musim 2015, Spaso sejatinya sudah bergabung bersama klub rival sekota Persib, Pelita Bandung Raya (PBR).

Hanya saja, sebelum kompetisi bergulir, Spaso memutuskan hengkang karena merasa tidak nyaman lantaran kondisi tim yang tengah dirundung masalah internal. Spaso pun memilih hengkang ke Persib.

Di Persib, Spaso bermain dalam dua pertandingan di Liga Super Indonesia (LSI) 2015, dengan membukukan satu gol.

Sayangnya, kompetisi saat itu harus dihentikan menyusul sanksi pembekuan yang dijatuhkan FIFA kepada PSSI.

Meski tengah dibekukan, kegiatan sepak bola Indonesia tetap bergeliat dengan hadirnya sejumlah turnamen pengganti kompetisi.

Turnamen pengganti kompetisi pertama yang diselenggarakan adalah Piala Presiden.

Dalam ajang turnamen Piala Presiden, Spaso tampil dalam enam pertandingan dengan membukukan empat gol dan satu assist.

Pemain yang kini telah dinaturalisasi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) itu juga sukses membawa Persib meraih gelar juara Piala Presiden 2015.

Pencapaian tersebut menempatkan Spaso sebagai penyerang asal Eropa tersukses yang pernah dimiliki Persib.

Akan tetapi, kiprah Spaso bersama Maung Bandung tak berlangsung lama. Ketidakjelasan kompetisi membuat Spaso hengkang ke Malaysia untuk memperkuat Melaka United.

Selanjutnya, Spaso tidak pernah kembali ke Persib. Saat ini, dia tercatat sebagai pemain Bali United.

Juan Belencoso

Kepergian Spasojevic membuat Persib terus berburu penyerang asing dengan kualitas mumpuni.

Pilihan akhirnya jatuh kepada Juan Belencoso. Pemain asal Spanyol itu memiliki rekam jejak menawan saat masih berkiprah di klub Hongkong, Kitchee.

Belencoso diproyeksi menjadi andalan lini depan Persib yang akan tampil di turnamen Indonesia Soccer Championship (ISC).

Zayangnya, performa Belencoso tak sesuai ekspektasi. Sebagai penyerang, produktivitasnya sangat minim.

Hal tersebut sempat membuat manajer Persib kala itu, Umuh Muchtar, berang.

Usai tampil buruk ketika Persib dikalahkan 0-4 oleh Semen Padang, kiprah Belencoso di Persib pun bisa dibilang berakhir.

Pasalnya, dalam laga selanjutnya menghadapi Persela Lamongan, nama Belencoso tak tercantum dalam daftar susunan pemain.

Meski begitu, Belencoso masih terikat kontrak dengan Persib. Sebisa mungkin, Belencoso menghormati ikatan kontrak tersebut dengan masih ikut berlatih bersama Maung Bandung.

Akan tetapi, perlakuan tidak menyenangkan harus dialami Belencoso.

Dalam setiap sesi latihan yang dijalani, Belencoso tak pernah diikutsertakan dalam sesi latihan kolektif.

Dia hanya berlatih sendiri di pinggir lapangan. Pengasingan yang dilakukan Persib kepada Belencoso sempat mendapatkan kritik dari banyak pihak.

Hingga akhirnya, Belencoso pun pergi dari Persib. Kariernya berlanjut di India bersama Atletico Kolkata.

Performanya di sana juga tak menunjukkan perkembangan. Belencoso pun kembali Spanyol.

Hingga kini, Belencoso yang sudah berusia 38 tahun itu masih aktif bermain.

Saat ini dia bermain di Spanyol dengan memperkuat kontestan Segunda Division B, CF Villanovense.

Kevin van Kippersluis

Kevin van Kippersluis datang ke Bandung pada bursa transfer Liga 2019.

Saat itu, dia datang bersama dua pemain asing anyar Persib lainnya, Omid Nazari dan Nick Kuipers.

Saat itu, Persib memang melakukan perombakan besar dalam susunan pemain asingnya.

Tiga dari empat pemain asing mereka pada putaran pertama terdepak. Mereka adalah Arthur Gevorkyan, Rene Mihelic, dan Bojan Malisic.

Berposisi sebagai penyerang, Kippersluis diharapkan mampu menjadi tandem yang pas bagi Ezechiel N'Douassel.

Tujuannya, tentu untuk meningkatkan produktivitas Persib yang minim pada putaran pertama.

Performa Kippersluis terbilang naik-turun. Tampil dalam 14 pertandingan, pemain asal Belanda itu hanya mampu membukukan dua gol untuk Persib.

Menjelang berakhirnya kompetisi, Persib memutuskan untuk mendepak Kippersluis.

Meski begitu, karena kontraknya bersama Persib berakhir pada akhir musim, Kippersluis masih diwajibkan untuk mengikuti latihan dan menjalani pertandingan bersama Maung Bandung.

Kippersluis bukanlah penyerang asal Eropa terakhir yang dimiliki Persib karena saat ini, pada musim 2020, manajemen kembali mendatangkan penyerang asal Belanda bernama Geoffrey Castillion.

Sejauh ini, performa Castillion bersama Persib cukup menjanjikan. Dari tiga pertandingan, dia sudah membukukan dua gol.

Akan tetapi, kiprah Castillion bersama Persib sedikit terganggu akibat ditangguhkannya kompetisi karena virus corona. Kendati demikian, Castillion masih tercatat sebagai pemain Persib.

https://bola.kompas.com/read/2020/06/08/20000058/jejak-penyerang-eropa-di-persib-bandung-spasojevic-paling-bersinar

Terkini Lainnya

Pelatih Qatar Sebut Laga Vs Timnas U23 Indonesia Sangat Sulit, Kecewa Babak Kedua

Pelatih Qatar Sebut Laga Vs Timnas U23 Indonesia Sangat Sulit, Kecewa Babak Kedua

Timnas Indonesia
Skorsing Ivar Jenner dan Ramadhan Sananta, Lewatkan Indonesia Vs Australia

Skorsing Ivar Jenner dan Ramadhan Sananta, Lewatkan Indonesia Vs Australia

Timnas Indonesia
Hasil Liga 1: Nainggolan Bantu Bhayangkara Pesta 7 Gol, PSM Bekuk PSIS

Hasil Liga 1: Nainggolan Bantu Bhayangkara Pesta 7 Gol, PSM Bekuk PSIS

Liga Indonesia
Alasan Wasit Tak Cek VAR Saat Usir Ivar Jenner pada Qatar Vs Indonesia

Alasan Wasit Tak Cek VAR Saat Usir Ivar Jenner pada Qatar Vs Indonesia

Timnas Indonesia
Profil Nasrullo Kabirov: Pernah ke Indonesia, Punya Riwayat Beri Qatar 3 Penalti

Profil Nasrullo Kabirov: Pernah ke Indonesia, Punya Riwayat Beri Qatar 3 Penalti

Internasional
Barcelona Vs PSG, Perang Besar Sepak Bola untuk Xavi

Barcelona Vs PSG, Perang Besar Sepak Bola untuk Xavi

Liga Champions
Update Ranking BWF: Jonatan Christie Tembus 3 Besar, Ginting Melorot 4 Tingkat

Update Ranking BWF: Jonatan Christie Tembus 3 Besar, Ginting Melorot 4 Tingkat

Badminton
AC Milan dan Rafael Leao Rilis Koleksi Spesial, Filosofi Peselancar

AC Milan dan Rafael Leao Rilis Koleksi Spesial, Filosofi Peselancar

Liga Italia
Daftar Pemain Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Daftar Pemain Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Badminton
Anthony Engelen Siap Tarung di HSS Series 5 dengan 10 Jahitan di Kaki

Anthony Engelen Siap Tarung di HSS Series 5 dengan 10 Jahitan di Kaki

Olahraga
Championship Series Liga 1, Persib Pantang Bergantung Hasil Tim Lain

Championship Series Liga 1, Persib Pantang Bergantung Hasil Tim Lain

Liga Indonesia
3 Fakta Usai Timnas Indonesia Takluk dari Qatar di Piala Asia U23 2024

3 Fakta Usai Timnas Indonesia Takluk dari Qatar di Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Hasil Persebaya Vs Dewa United 0-3, Bajul Ijo Dijebol Mantan

Hasil Persebaya Vs Dewa United 0-3, Bajul Ijo Dijebol Mantan

Liga Indonesia
Barcelona Vs PSG, Bukan Pertarungan Xavi dan Luis Enrique

Barcelona Vs PSG, Bukan Pertarungan Xavi dan Luis Enrique

Liga Champions
Peringatan Pochettino kepada Jackson dan Madueke yang Rebutan Penalti

Peringatan Pochettino kepada Jackson dan Madueke yang Rebutan Penalti

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke