JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pihak menilai kelanjutankompetisi musim 2020 beserta skema-skema yang telah disiapkan membutuhkan peninjauan kembali.
Pasalnya, beberapa hal dinilai belum bisa memberikan rasa aman untuk tetap melanjutkan kompetisi.
Salah satunya adalah wacan sentralisasi kompetisi di Pulau Jawa.
Banyak yang menilai hal ini sangat riskan mengingat mayoritas zona merah Covid-19 justru berada di pulau terpadat di Indonesia tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Ketua APSSI (Asosiasi Pelatih Sepakbola Seluruh Indonesia) Yeyen Tumena, mengakui bahwa melanjutkan kompetisi 2020 memang menjadi tantangan tetapi bukan hal mustahil.
Dia menyakini sebelum muncul wacana ini, PSSI dan pihak terkait tentu sudah mempertimbangkan banyak hal.
Sehingga, wacana tersebut sudah terbentuk satu paket dengan protokol pencegahan dan penanganan.
Apalagi, kompetisi rencananya akan dimulai pada bulan September. Dia optimistis dalam waktu dua bulan ke depan situasi "new normal" jauh lebih kondusif dan memungkinkan untuk melakukan pertandingan.
Yeyen Tumena mengatakan pemerintah akan mengeluarkan kebijakan boleh berkumpul lebih dari 10 orang pada pertengahan Juni dan memperbolehkan kegiatan latihan tim pada pertengahan Juli.
“Saya pikir itu make sense. Namun, kalau kompetisinya September atau Oktober masih ada waktu tiga atau empat bulan menjelang kompetisi. Bisa digunakan untuk memantau kondisi ini memungkinkan atau tidak menggelar pertandingan.”
“Namun, kami kembalikan otoritasnya kepada PSSI dan PT Liga,” kata mantan pemain Timnas Indonesia tersebut.
Selain itu dia juga mengingatkan bahwa ada beberapa negara lain yang situasinya jauh lebih buruk dari Indonesia tetapi kompetisi tetap bisa berjalan disana dengan protokol khusus.
“Kalau kita bicara negara-negara Eropa yang melakukan kompetisi dan akan melakukan kompetisi, di Jerman, Spanyol dan Italia, data Covid-19 mereka jauh lebih besar dari data kita. Namun, mereka kenapa bisa melakukannya,” pungkasnya.
Sebagai Ketua APSSI, Yeyen Tumena berharap agar kompetisi bisa tetap dilanjutkan.
Ia mengingatkan bahwa PSSI juga memilki kewajiban untuk menghidupi keluarga sepak bola di Indonesia.
https://bola.kompas.com/read/2020/06/05/20550018/apssi--melanjutkan-kompetisi-bukan-hal-mudah-tetapi-tidak-mustahil