Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Gasperini mengatakan bahwa dia sudah merasakan gejala Covid-19 sehari sebelum bertandang ke Stadion Mestalla, markas Valencia, untuk melakoni leg kedua babak 16 besar Liga Champions 2019-2020.
Gasperini mengungkapkan hal tersebut setelah menjalani tes darah dan hasilnya menyatakan bahwa pelatih berusia 62 tahun itu pernah mengidap Covid-19.
"Saya merasa sakit sehari sebelum pertandingan melawan Valencia. Kemudian, pada sore harinya saat pertandingan, saya merasa lebih buruk," ungkap Gasperini.
"Jika Anda melihat foto-foto pertandingan, saya tidak terlihat sehat di bench. Itu tanggal 10 Maret (waktu setempat). Dua malam setelahnya, saya tidak bisa tidur nyenyak. Saya tidak demam, tetapi saya merasa seperti itu," tutur dia menjelaskan.
Seusai laga, Gasperini pun mengaku sempat merasakan satu gejala Covid-19, yakni kehilangan indera perasa.
Dia menyadari hal tersebut saat menyantap makanan pemberian salah satu suporter Atalanta yang merupakan koki level Michelin Star.
"Saat itu, tim menerima makanan dan sampanye Dom Perignon 2008. Saya mencicipinya dan berkata bahwa itu hanya air dan makanannya terasa seperti roti. Saya benar-benar kehilangan indera perasa," kata Gasperini.
"Saya tinggal di tempat latihan di Zingonia selama tiga pekan. Ketika kembali ke rumah saya di Turin, saya selalu menjaga jarak dengan istri dan anak-anak," imbuh dia.
"Karena saya tidak pernah mengalami demam, saya tidak melakukan swab test. Namun, 10 hari yang lalu hasil tes darah dan menunjukkan saya pernah menderita Covid-19."
"Hasilnya juga menunjukkan bahwa saya memiliki antibodi terhadap virus corona, tetapi bukan berarti juga saya kebal," tutur Gasperini.
Pernyataan tersebut kemudian menuai respons Valencia yang tentu berkenaan dengan kondisi Gasperini saat itu.
Sebab, kondisi yang dirasakan Gasperini terjadi saat Atalanta melakoni laga di markas Valencia.
Klub berjuluk Los Murcelagos itu mengaku terkejut dan menyayangkan sikap Gasperini yang tetap memaksakan hadir ke stadion alih-alih melakukan langkah pencegahan.
"Tindakan seperti itu akan membahayakan banyak orang selama perjalanan dan ketika sampai di Valencia," kata pihak Valencia, dikutip dari Reuters, Senin (1/6/2020).
"Harus diingat bahwa pertandingan itu diadakan secara tertutup dengan prosedur keamanan yang ketat, untuk mencegah risiko penularan Covid-19, terutama bagi orang-orang dari daerah yang diklasifikasikan berisiko," tutur mereka menegaskan.
https://bola.kompas.com/read/2020/06/01/10400878/valencia-respons-pernyataan-gasperini-yang-mengaku-pernah-mengidap-covid-19