Melalui akun Instagram resmi klub pada Minggu (31/5/2020), waktu setempat, Barcelona sangat menentang rasialisme dan kekerasan terhadap kematian George Floyd.
"Rasialisme, sebagai bentuk diskriminasi yang berupaya menurunkan dan meminggirkan orang karena jenis kelamin, orientasi seksual, asal-usul, atau warna kulit, adalah pandemi yang memengaruhi kita semua," tulis pernyataan Barcelona disertai caption emoji tangan mengepal berbagai warna kulit melalui akun Instagram.
"Di Barcelona, kami tidak akan berhenti melawannya."
"Ini juga merupakan komitmen kita."
Floyd kehilangan nyawanya setelah mendapat kekerasan dari polisi.
Floyd tewas setelah lehernya ditindih lutut polisi, ketika ia tiarap dan sedang diamankan.
Rekaman video memperlihatkan bagaimana Derek Chauvin dari Kepolisian Minneapolis menindih leher Floyd dengan lututnya selama lebih dari 8 menit.
Padahal, saat itu, Floyd telah mengutarakan bahwa ia tak bisa bernapas.
Kematian Floyd kemudian memantik demonstrasi besar-besaran di Amerika Serikat dengan mengangkat isu rasialisme.
https://bola.kompas.com/read/2020/06/01/09400038/barcelona-kecam-rasialisme-dan-kekerasan-yang-menimpa-george-floyd