KOMPAS.com - Amarah mega bintang Juventus, Cristiano Ronaldo, menjadi pembelajaran berharga bagi gelandang muda Olympique Lyon, Bruno Guimaraes. Sayang, amarah itu juga membuatnya kehilangan kesempatan bertukar jersey.
Bruno Guimaraes bersua Cristiano Ronaldo saat Lyon menghadapi Juventus di laga leg pertama babak 16 besar Liga Champions pada akhir Februari 2020 sebelum musim sepak bola Eropa terhenti karena pandemi virus corona.
Lyon berhasil memenangi laga dengan skor 1-0 di Parc Olympique Lyonnais di mana Guimaraes bermain 90 menit.
Ia pun tak bisa menyembunyikan kekagumannya berbagi petak rumput dengan sang mega bintang.
"Saya biasa memainkan Ronaldo di game video. Kami berbicara di laga itu dalam bahasa Portugis," tutur Guimaraes kepada UOL Sports.
"Ia bilang itu pelanggaran dan dia bilang tidak. Setelah laga, saya berusaha bertukar jersey dengannya tetapi ia terlihat sangat marah."
"Ronaldo tipe pemain yang tak suka kalah. Ini yang harus saya ambil contoh; seseorang yang telah memenangkan segalanya tetapi benci kekalahan," lanjut pemain berusia 22 tahun itu.
Cara berpikir CR7 seperti itulah yang ingin ia terapkan dalam kehidupannya.
"Saya ingin lebih dan lebih seperti ini, belajar dari legenda-legenda sepak bola menjadi pengalaman terpenting," tutur Guimaraes.
Menariknya, sang pemain juga mengungkapkan bahwa ia tak bisa tidur menjelang pertandingan penting bagi klubnya tersebut.
"Saya sangat gugup dan tidur tidak nyenyak karena itu laga Liga Champions pertama saya, sebagai starter dan di babak 16 besar," ujar pemain timnas U22 Brasil ini lagi.
"Namun, saya berujar dalam diri: 'Jika ingin menjadi pemain hebat, ini adalah hal normal. Saya harus bermain bagus lawan orang-orang ini'," ucap Guimaraes.
"Saya sangat fokus dan merasa seperti bermain di lapangan. Tentu saja saya grogi saat berjalan ke lapangan tetapi ketika bola bergulir, semua kembali normal," tuturnya lagi.
https://bola.kompas.com/read/2020/05/28/21000018/amarah-cristiano-ronaldo-jadi-pembelajaran-bagi-pemain-muda-brasil-ini