Meski sempat mengimbangi Real Madrid 1-1 pada babak pertama, Juventus gagal menjadi juara karena kebobolan tiga gol seusai jeda.
Beberapa hari setelah laga final, Juventus diterpa rumor perselisihan di ruang ganti pemain yang terjadi saat jeda babak pertama.
Rumor cekcok di ruang ganti Juventus pertama kali dikabarkan surat kabar Italia, La Stampa, beberapa hari setelah laga final.
La Stampa menulis Leonardo Bonucci sempat cekcok dengan Paulo Dybala dan Andrea Barzagli pada jeda babak pertama.
Bonucci disebut marah kepada Paulo Dybala karena melakukan pelanggaran yang tidak perlu sehingga mendapat kartu kuning.
Bonucci juga dilaporkan menegur Barzagli karena tidak bisa menjaga bek kiri Real Madrid, Marcelo.
Dalam laporan La Stampa, Bonucci kemudian disanggah oleh pemain Juventus lainnya.
Bonucci justru dianggap pemain Juventus lain sebagai penyebab gawang Juventus kebobolan terlebih dahulu.
Mengenang final itu, Chiellini memastikan ruang ganti Juventus sangat kondusif dan menyebut laporan La Stampa tidak benar.
"Banyak rumor yang beredar setelah kami kalah pada final Liga Champions melawan Real Madrid," kata Chiellini dikutip dari situs Football Italia, Selasa (26/5/2020).
"Tidak hal aneh yang terjadi (di ruang ganti). Tidak ada sesuatu yang sensasional saat jeda babak pertama. Tidak ada pemain yang berselisih saat itu," ujar Chiellini.
Lebih lanjut, Chiellini menilai kelelahan menjadi penyebab utama kekalahan Juventus.
Chiellini menyebut para pemain Juventus secara fisik tidak siap bermain menghadapi babak kedua.
"Kami kalah karena kelelahan. Kami sangat lelah setelah babak pertama. Mario Mandzukic dan Miralem Pjanic tidak bisa berjalan di ruang ganti," kata Chiellini.
"Kedua lutut mereka mendapat perawatan saat pelatih memberi instruksi. Kami kehabisan napas menghadapi babak kedua," ujar Chiellini.
"Kami bisa mengimbangi saat masih 1-1, tetapi kemudian semua berakhir secara dramatis," tutur Chiellini.
Kalah dari Real Madrid menjadi kegagalan kedua Juventus menjadi juara Liga Champions dalam kurun waktu tiga musim.
Pada musim 2014-2015, Juventus yang masih dilatih Massimiliano Allegri juga sukses menjadi finalis Liga Champions.
Saat itu Juventus harus puas menjadi runner-up setelah kalah 1-3 dari raksasa Spanyol lainnya, Barcelona.
https://bola.kompas.com/read/2020/05/26/11400078/juventus-kalah-di-final-liga-champions-bukan-karena-cekcok-ruang-ganti