Syarat Ridwan Kamil agar Persib Bisa Kembali Menjalani Aktivitas Sepak Bola

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, memberikan lampu hijau kepada Persib Bandung untuk kembali menjalankan aktivitas sepak bola di wilayah Jawa Barat. Kegiatan tersebut meliputi latihan dan juga pertandingan.

Tentunya, ini menjadi kabar baik bagi Persib dan juga para bobotoh. Setidaknya, klub berjulukan Maung Bandung itu bisa kembali menjalani sesi latihan bersama.

Sejak kompetisi ditangguhkan, para pemain Persib hanya diwajibkan menjalani latihan mandiri di rumah masing-masing untuk menjaga kebugaran fisiknya.

Meski begitu, sosok yang akrab disapa Kang Emil itu mengatakan, Persib bisa kembali menjalani aktivitas sepak bola dengan catatan penyebaran wabah virus corona melandai.

Saat ini, penyebaran wabah virus corona di sejumlah daerah di Jawa Barat sudah mulai menurun. Bahkan, Kota Bandung sudah masuk zona kuning dari yang awalnya berstatus daerah zona merah.

"Kalau sekarang di daerah kami itu di indeks 1 menurut WHO sudah berstatus baik. Apabila selama 14 hari ke depan jumlah pasien turun, kasus turun, bukan tidak mungkin bulan Juli situasi bisa terkendali dan normal, sehingga kegiatan olahraga bisa kembali lagi," ungkap Kang Emil.

Meski begitu, Emil mengungkapkan, masyarakat dan khususnya bobotoh harus disiplin dalam menjalankan anjuran pemerintah.

Artinya, masyarakat masih dianjurkan untuk mengurangi kegiatan di luar rumah. Kalaupun terpaksa keluar rumah, mereka diwajibkan menjalani physical distancing.

Bila tingkat disiplin turun, tidak menutup kemungkinan grafik penularan wabah virus corona di Jawa Barat kembali naik.

Tentu, hal tersebut akan membuat kegiatan olahraga di Jawa Barat akan kembali terhambat. Imbasnya, Persib pun tidak bisa kembali menjalankan aktivitas sepak bolanya.

"Namun, kalau sampai Idul Fitri tidak disiplin warga dan bobotohnya, angka yang bagus tadi bisa rusak. Nanti jauh lagi Persib bisa main di stadion lagi," tegas Kang Emil.

"Kalau cinta sama Persib dan sepak bola, taati peraturan pemerintah, jangan mudik, jauhi kerumunan."