Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bercanda, Kendala Pengembangan Pesepak Bola Usia Muda Indonesia

Pelatih yang pernah menangani pengembangan usia dini di timnas Indonesia, Persib Bandung, Borneo FC, hingga Perseru Badak Lampung FC tersebut mengatakan, pemain-pemain Indonesia sangat gemar bercanda.

Bercanda yang dimaksud adalah bercanda yang melampaui batas sehingga membuat mental dan dedikasi pemain menjadi bermasalah.

"Budaya banyak bercanda dan banyak iseng, baik di timnas maupun di mana saja. Mungkin itu menjadi budaya, tetapi harus kita hapus," kata pelatih kepala termuda pada tahun 2009 di Liga Super Malaysia bersama Penang FA itu.

Bahkan, dia pernah melakukan riset, dari satu tim yang berisi 25 pemain, rata-rata hanya 5 pemain menunjukkan kesungguhan yang maksimal. Hasil riset tersebut tentu membuatnya miris sekaligus geram.

Jaino Matos sendiri tidak pernah melarang anak asuhnya bercanda untuk mencairkan suasana. Namun, dia menegaskan pemain harus tahu waktu kapan serius dan bercanda.

"Ada satu tim tahun lalu baru kalah 4-1 di tandang, keesokan harinya semua terlihat tertawa, semua iseng, semua ambil-ambil foto saat akan berangkat ke Bali," ucap pelatih kelahiran 27 Oktober 1979 itu.

"Rasa tanggung jawab di hati perlu ditinggkatkan. Rasanya tidak ada perbedaan ketika kalah maupun menang di hati mereka," katanya.

Jaino Matos melanjutkan, masalah karakter ini hanya bisa dibentuk saat pendidikan usia dini karena ketika sudah dewasa karakter yang terbentuk mustahil untuk diubah.

Karena itu, dia berharap masalah ini mendpaatkan perhatian lebih agar talenta muda Indonesia tidak terbuang secara sia-sia.

"Kita tidak akan pernah lelah untuk mengakui bahwa potensi sepak bola Indonesia sangatlah besar. Namun, ada midset yang harus direset, terutama sikap, keseriusan, kesungguhan, hal-hal seperti itu harus diubah," katanya.

https://bola.kompas.com/read/2020/05/15/20450038/bercanda-kendala-pengembangan-pesepak-bola-usia-muda-indonesia

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke