Arsenal dan Barcelona adalah dua tim Eropa terakhir yang dibela Henry sebelum pensiun di Amerika Serikat pada 2015.
Henry mengaku lebih nyaman bermain di Arsenal karena mendapat kebebasan bergerak dan berekspresi dengan bola dari Arsene Wenger.
"Di Arsenal, saya bisa melakukan apa pun yang saya mau. Lebih mudah bermain di Arsenal karena saya selalu didampingi Dennis Bergkamp dan Nwanko Kanu," ujar Henry dikutip dari situs Goal, Senin (4/5/2020).
"Bergkamp dan Kanu selalu berada di tengah. Hal itu membuat saya mendapat kebebasan bergerak di sisi kiri dan kanan atau bahkan ke belakang untuk mencari bola," tutur Henry menambahkan.
Di Arsenal, Henry bermain dalam dua periode, yakni 1999-2007 dan Januari-Februari 2012 saat dipinjamkan dari New York Red Bulls.
Prestasi terbaik Henry di Arsenal adalah meraih gelar Liga Inggris tanpa terkalahkan pada musim 2003-2004.
Adapun prestasi untuk level individu adalah Henry pernah empat kali meraih gelar top skor liga dan tiga kali dinobatkan pemain terbaik Premier League.
Sukses di Arsenal pada periode pertama, Henry memutuskan pindah ke Barcelona pada awal musim 2007-2008.
Henry menilai meninggalkan Arsenal dan pindah ke Barcelona adalah salah satu keputusan tersulit dalam kariernya.
Tidak hanya itu, secara permainan, Henry juga kesulitan karena harus belajar skema baru.
"Saya tidak pernah terpikir meninggalkan Arsenal. Saya mencintai Arsenal, tetapi hal itu (pindah ke Barcelona) harus terjadi," kata Henry.
"Di Barcelona, saya diminta Frank Rijkard untuk selalu berada di sisi kiri. Kemudian, datang Pep Guardiola, pelatih luar biasa yang selalu menuntut pemain," tutur Henry.
"Di Barcelona, saya belajar tentang ruang. Saya belajar melakukan gerakan tanpa bola dan membuat lapangan terlihat sebesar mungkin. Ini tipe permainan yang berbeda dari Arsenal," ujar Henry menambahkan.
Musim terbaik Henry di Barcelona terjadi pada 2008-2009. Barcelona di bawah Guardiola saat itu meraih treble winners atau juara Liga Spanyol, Copa del Rey, dan Liga Champions.
Sepanjang tahun 2009, Barcelona total meraih enam gelar ditambah Piala Super Eropa, Piala Super Spanyol, dan Piala Dunia Antarklub.
Barcelona menjadi satu-satunya tim di Eropa hingga saat ini yang mampu meraih enam gelar sekaligus (sextuple) dalam satu tahun.
Kesuksesan Barcelona saat itu tidak lepas dari skema tiki-taka yang dikembangkan Pep Guardiola dengan mengandalkan trio Henry, Samuel Eto'o, dan Lionel Messi.
https://bola.kompas.com/read/2020/05/04/21000098/henry--lebih-mudah-main-di-arsenal-daripada-barcelona