Hal itu menyusul larangan menggelar pertandingan yang sebelumnya diumumkan oleh Perdana Menteri Perancis, Edouard Philippe.
Melansir dari Antara News, larangan itu berlaku untuk semua klub Liga Perancis, termasuk PSG, hingga 1 September 2020.
Merespons keputusan tersebut, Presiden PSG, Nasser Al-Khelaifi langsung mencari jalan keluar.
Dia berencana mengungsi ke negara lain demi tetap berkompetisi di Liga Champions musim 2019-2010.
"Kami menghargai kebijakan peerintah Perancis, tetapi kami berencana tetap berkompetisi di Liga Champions sesuai kesepakatan UEFA, di mana pun dan kapan pun, kami bertanding," ujar Nasser, dikutip dari Antara News.
"Jika tak memungkinkan bertanding di Perancis, kami akan bermain di luar negeri, mencari tempat paling aman dan terbaik bagi para pemain serta staf kami," tutur dia menegaskan.
Dalam gelaran Liga Champions musim ini, PSG sudah mencapai perempat final.
Pada babak 16 besar, mereka berhasil menyingkirkan wakil Jerman, Borussia Dortmund dengan agregat 3-2.
Awalnya, PSG sempat tertinggal 1-2 pada leg pertama yang digelar di Stadion Signal Iduna Park, markas Dortmund.
Namun, klub berjuluk Les Parisiens itu mampu bangkit pada leg kedua dan unggul dengan skor 2-0.
Hasil tersebut sudah cukup membawa mereka ke babak selanjutnya.
Belum diketahui klub yang menjadi penantang PSG di perempat final. Sebab, sejumlah pertandingan di babak 16 besar belum dilangsungkan akibat pandemi virus corona.
Sementara itu, Liga Perancis musim 2019-2020 yang juga diikuti PSG dipastikan tidak akan berlanjut.
Kondisi ini masih berkaitan dengan larangan menggelar segala kegiatan olahraga di Perancis.
Bahkan, pemerintah setempat juga tak menyepakati wacana menggelar pertandingan tanpa penonton.
https://bola.kompas.com/read/2020/04/29/14000038/tak-bisa-gelar-laga-kandang-liga-champions-di-perancis-psg-berencana-mengungsi