Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Laskar Joko Tingkir, Simbol Perjuangan Persela Lamongan dari Titik Nol

Julukan Persela Lamongan, Laskar Joko Tingkir, terdiri dari dua bagian.

Pertama adalah Laskar yang berarti tentara, kelompok, atau pasukan. Kedua adalah Joko Tingkir sebuah tokoh legenda tanah Jawa.

Jika dijabarkan secara harfiah, Laskar Joko Tingkir bermakna Pasukan Joko Tingkir.

Menariknya, cerita sejarah Joko Tingkir lebih banyak berpusat pada Kerajaan Demak yang berlokasi di Jawa Tengah.

Bahkan, Joko Tingkir adalah raja pertama Kerajaan Pajang (peralihan kekuasaan dari kerajaan Demak) yang berpusat di sekitar Surakarta sekitar 250 kilometer dari Lamongan.

Dari sini kemudian muncul banyak pertanyaan. Mengapa Persela Lamongan memutuskan menggunakan tokoh dari daerah lain sebagai simbol identitas?

Padahal menurut sejarah, Lamongan juga memiliki tokoh pejuang dalam diri Angling Dharma.

Tidak ada hal salah apabila Persela Lamongan menggunakan julukan Laskar Angling Dharma, yang saat ini digunakan oleh Persibo Bojonegoro.

Selain Angling Dharma, Lamongan juga terkenal dengan Sunan Drajat. Bahkan, sempat ada gerakan untuk menggemakan julukan Laskar Sunan Drajat.

Namun, julukan tersebut kurang berkembang karena tidak begitu populer di masyarakat.

Berdasarkan buku Menegaskan Identitas Kami oleh Miftahkhul Fahamsyah jawabannya ada di titik balik kebangkitan Persela Lamongan pada tahun 2000-an.

Pada beberapa dekade awal kelahirannya, Persela Lamongan bukanlah tim yang bisa dibilang menonjol.

Prestasinya cenderung landai bahkan sempat mati suri.

Pada awal dekade 2000 Persela Lamongan hidup kembali berkat dukungan dari Bupati Lamongan saat itu, Masfuk.

Pria yang kala itu juga menjabat sebagai manajer Persela Lamongan menggelontorkan dana APBD dalam jumlah besar untuk menghidupkan kembali klub tersebut.

Keputusan ini awalnya dinilai kontroversial mengingat Persela Lamongan tidak memilki sejarah yang bisa dibanggakan.

Namun, langkah tersebut justru berhasil membangun kembali hegemoni masyarakat Lamongan.

Bupati Lamongan dua periode tersebut (2000-2010) pulalah yang mencetuskan julukan Laskar Joko Tingkir kepada Persela Lamongan.

Masfuk terinspirasi dari cerita petilasan Joko Tingkir di Lamongan, tepatnya di daerah Pringgoboyo, Maduran yang disampaikan dalam pidato mantan Presiden ketiga RI, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Dengan julukan baru tersebut mampu membangkitkan semangat Persela Lamongan yang kala itu harus kembali dari nol.

Seperti perjalanan heroik Joko Tingkir yang awalnya seorang putra dalang Wayang Beber bisa berada di puncak kejayaan sebagai Raja Kerajaan Pajang.

Rupanya, julukan tersebut bisa diterima dengan baik. Masyarakat Lamongan yang kala itu menggilai sepak bola bisa berbangga memiliki klub yang merepresentasikan daerah mereka sendiri dengan julukan yang gagah.

Pada tahun 2001 kemudian pendukung Persela menyatukan satu hati di bawah nama LA Mania, singkatan dari Lamongan Asli.

Sejak saat itu Persela menjadi indentitas tersendiri yang bisa dibanggakn oleh masyarakat Lamongan.

https://bola.kompas.com/read/2020/04/23/07400018/laskar-joko-tingkir-simbol-perjuangan-persela-lamongan-dari-titik-nol

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke