Jaga Mental Pemain, Pelatih Persik Kediri Gunakan Jurus Ini

KEDIRI, KOMPAS.com - Penghentian sementara kompetisi Shopee Liga 1 2020 selalu menjadi mimpi buruk semua pemain.

Selain kehilangan pekerjaan utama bermain bola, rutinitas mereka pun berubah secara drastis karena tidak memilik kegiatan.

Hal ini tak jarang menjadi beban mental tersendiri bagi pemain

Bagi pemain-pemain Persik Kediri, penghentian kompetisi ini sangat sulit karena mereka terlihat sangat antusias pada musim kembalinya Macan Putih di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

Pelatih Persik Kediri, Joko Susilo pun tidak menutup mata soal mental pemain.

Dia memahami psikis pemain juga membutuhkan pendampingan untuk melewati masa-masa sulit ini.

Joko tidak hanya memberikan program latihan bersifat teknis dan fisik, tetapi juga menyisipkan upaya untuk menjaga mental juara anak asuhnya.

Salah satu "jurus" tersebut melakukan pendekatan dengan cara menjalin komunikasi secara intens.

“Iya masih terus berkomunikasi lewat group Whatsapp saja,” kata Joko kepada KOMPAS.com.

Pelatih yang biasa disapa Gethuk tersebut mengatakan sudah tidak mewajibkan pemain-pemainnya untuk mengirimkan video latihan harian.

Namun, dia berkomitmen untuk menjaga komunikasi dengan para pemain, baik secara tim maupun personal.

Guna memudahkan komunikasi, Joko Susilo punya "jurus" lain demi mengurangi sekat batas antara pemain dan pelatih.

Bertujuan menghilangkan kesan formal saat komunikasi, kedua belah pihak lebih terbuka dengan suasanya yang lebih cair dan menyenangkan.

“Salah satu cara saya menjaga mental pemain di situasi saat ini adalah lebih memposisikan diri sebagai teman dan juga konsultan,” ucap mantan pelatih Arema FC tersebut.

Metode yang mengedepankan rasa kekeluargaan tersebut pun berjalan dengan baik.

Joko Susilo mengungkapkan kini lebih mudah melakukan komunikasi dua arah, baik diskusi secara personal maupun evaluasi-evaluasi latihan mandiri di rumah.