Presiden Asosiasi Pesepak Bola Italia Ragu Serie A Digelar Lagi pada April

Mengingat, saat ini, Italia tercatat sebagai negara dengan kasus virus corona terbanyak kedua setelah China.

Hingga artikel ini diterbitkan, Italia tercatat memiliki 24.747 kasus dengan jumlah kematian mencapai angka 1.809.

"Jelas tidak mungkin untuk memulai kembali kompetisi pada bulan April," ucap Tommasi, dikutip dari laman Football Italia.

"Jika semuanya berjalan dengan baik, kami baru dapat melanjutkan kompetisi pada bulan Mei atau Juni," tutur dia menambahkan.

Keraguan tersebut ia ungkapkan dengan mempertimbangkan keselamatan seluruh pelaku sepak bola Italia dan para penggemar.

"Ketika berbicara tentang sepak bola, orang berpikir kami hanya memikirkan keamanan pemain, tetapi sebenarnya kami juga memperhatikan pihak-pihak yang berada di belakang mereka," ujar Tommasi.

Keraguan mantan pemain AS Roma itu tidak berhenti pada gelaran kompetisi domestik di Italia.

Tommasi juga meragukan agenda pesta sepak bola terbesar di Benua Eropa, Euro 2020 yang rencananya akan dihelat pada Juni 2020 mendatang.

"Saya sungguh ragu mereka akan bisa bermain, terutama karena Euro tahun ini akan digelar di 12 negara berbeda," ujarnya.

"Bermain di stadion yang disesaki penonton dalam keadaan seperti ini tampaknya mustahil," tutur Tommasi menegaskan.

Terkait gelaran Euro 2020, pihak Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) dikabarkan telah meminta kepada UEFA untuk menunda Euro 2020 hingga Desember atau musim panas mendatang.

FIGC juga ragu Liga Italia akan selesai tepat waktu setelah mengalami penundaan hingga 3 April 2020.

Mengingat, masih ada empat laga tunda di liga dan Coppa Italia yang belum rampung.

Di sisi lain, Italia juga harus mempersiapkan diri menjadi tuan rumah pembukaan Piala Eropa atau Euro 2020.