Singo Edan, julukan Arema, tumbang 1-2 dari tim tamu Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan Malang, Minggu (8/3/2020) lalu.
Pada laga debutnya tersebut, Feby mengaku faktor komunikasi masih menjadi kendala.
Dia mengaku belum menemukan chemistry yang tepat dengan rekan-rekannya sehingga sering miskomunikasi.
Ada beberapa momen ketika dia harus berimprovisasi agar skema permainan Arema tetap berjalan rapi.
"Menurut saya masih kurang komunikasi saja. Lalu pemilihan posisi belum menyatu," ujar Feby.
"Saya harus bisa memutuskan ke mana harus bergerak dan ke mana rekan-rekan saya bergerak," kata pemain yang dipinjam dari Persija Jakarta itu.
Kendala Feby layak dimaklumi karena dia bergabung dengan Arema dua hari sebelum kompetisi bergulir.
Padahal, tim butuh waktu dua bulan lebih agar bisa benar-benar solid.
Pada pertandingan tersebut, Feby diplot sebagai starter. Dia beroperasi di sebelah kiri.
Secara permainan, pemain jebolan tim nasional U-19 Indonesia itu tampil apik dengan menunjukan determinasi tinggi.
Gaya bermainnya cukup sederhana, tetapi terlihat efektif.
Dia juga tidak canggung melakukan overlap dan solo run yang membuat Supardi Nasir beberapa kali terpaksa menjatuhkannya.
Selain itu, pergerakannya yang dinamis ditunjang dengan akurasi umpan yang mengesankan, membuat permainan Arema FC semakin hidup.
Namun, keistimewaan yang dimiliki Feby belum cukup mengantarkan Singo Edan merengkuh poin maksimal.
"Kami sudah bekerja keras, tetapi kurang beruntung saja. Lain kali kami akan lebih giat," ucap pemain 21 tahun itu.
Pada pertandingan tersebut, Feby tidak tampil penuh. Dia ditarik keluar pada menit ke-60, digantikan oleh M Rafli.
https://bola.kompas.com/read/2020/03/10/15000048/debut-bersama-arema-fc-feby-eka-akui-masih-butuh-penyesuaian