Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Chelsea vs Bayern Muenchen, Kisah Mourinho "Ngumpet" di Keranjang Cucian

KOMPAS.com - Partai Chelsea vs Bayern Muenchen menyimpan kenangan unik bagi para fans The Blues. Pertemuan kedua tim pada perempat final Liga Champions 2004-2005 bukan hanya panas tetapi juga menjadi terkenal karena aksi nyeleneh Jose Mourinho.

UEFA menjatuhi Jose Mourinho hukuman dua laga dari mendampingi tim, skorsing ini meliput kedua leg partai Chelsea vs Bayern Muenchen di babak perempat final.

Hukuman tersebut diberikan setelah Jose Mourinho mengklaim pelatih Barcelona, Frank RIjkaard, memasuki ruang ganti wasit Andres Frisk pada tengah babak laga leg pertama babak 16 besar di Barcelona.

Ketika itu, Didier Drogba mendapat kartu merah dan Chelsea kebobolan dua kali setelah turun minum.

Jose Mourinho harus menjalani hukuman di mana ia tidak boleh menghubungi tim sebelum, selama, dan setelah pertandingan dua leg tersebut.

Namun, Mourinho edisi 2005 tidak terima begitu saja hukuman UEFA. Ia mencari solusi yang mungkin tak terpikirkan bagi manajer lain pada waktu itu.

Pada malam pertandingan leg pertama, 12 April 2005, Mourinho diyakini menonton laga  kontra Bayern Muenchen di sebuah pusat kebugaran di sebelah Stamford Bridge.

Akan tetapi, malam tersebut berubah mencurgakan setelah asisten wasit Rui Faria memakai tutup kepala model beanie yang menutupi telinganya. Ia juga terlihat beberapa kali menekan telinganya, yang mengindikasikan kalau sang asisten memakai alat komunikasi terselubung demi menghubungi sang bos.

Tak hanya itu, pelatih kiper Silvinho Louro bolak-balik berjalan dari pinggir lapangan ke ruang ganti dengan membawa secarik kertas.

Kembalinya dia dari ruang ganti secara kebetulan bertepatan dengan pergantian-pergantian yang terjadi pada laga yang berakhir 4-2 bagi Chelsea tersebut.

Kendati demikian, klaim paling fantastis dari malam tersebut adalah rumor kalau Jose Mourinho bersembunyi dalam sebuah keranjang cucian.

Bos asal Portugal tersebut diklaim bersembunyi di dalam keranjang cucian yang membawa baju-baju para pemain ke Stamford Bridge.

Rumornya adalah ia keluar dari keranjang tersebut untuk memberi briefing sebelum pertandingan dan pada setengah babak.

Dikatakan, Mourinho masuk ke dalam keranjang baju tersebut sekitar 10 menit sebelum peluit panjang untuk dibawa keluar Stamford Bridge menuju pusat kebugaran di mana ia mengklaim menonton laga tersebut.

Jose Mourinho akhirnya membeberkan semua fakta saat tampil di studio Bein Sports pada Januari 2019.

"Saya masuk ke ruang ganti sejak siang hari dan pertandingan baru mulai pukul 19.00. Jadi, saya hanya ingin berada di ruang ganti ketika para pemain tiba," tutur Mourinho.

"Saya masuk ke sana tanpa terlihat. Problemnya adalah pergi dari situ. Sang kit man, Stewart Bannister, memasukkan saya ke keranjang tersebut dan penutupnya dibuka sedikit agar saya bisa bernafas," lanjutnya.

"Namun, para ofisial UEFA mengikuti saya ketika ia mendorong keranjang tersebut keluar dari ruang ganti. Mereka tampak ingin sekali menemukan saya sehingga ia menutup boks tersebut."

"Saya tak bisa bernafas! Ketika ia membuka keranjang tersebut, saya hampir mati! Ini serius! Saya tak suka tempat sempit, saya beneran ini! Sungguh terjadi," tuturnya.

Chelsea akhirnya menang 6-5 secara agregat sebelum mereka dikalahkan Liverpool di semifinal.

https://bola.kompas.com/read/2020/02/25/17500028/chelsea-vs-bayern-muenchen-kisah-mourinho-ngumpet-di-keranjang-cucian

Terkini Lainnya

Shin Tae-yong Yakin Level Timnas Indonesia Akan Terus Berkembang

Shin Tae-yong Yakin Level Timnas Indonesia Akan Terus Berkembang

Timnas Indonesia
Hasil Persib Bandung Vs Bhayangkara FC 0-0, Bojan Hodak Frustrasi

Hasil Persib Bandung Vs Bhayangkara FC 0-0, Bojan Hodak Frustrasi

Liga Indonesia
Usai Dipecat, Phillipe Troussier Ungkap Akan Rindukan Vietnam

Usai Dipecat, Phillipe Troussier Ungkap Akan Rindukan Vietnam

Internasional
Klasemen Liga 1: Persikabo 1973 Degradasi, Bhayangkara di Tepi Jurang

Klasemen Liga 1: Persikabo 1973 Degradasi, Bhayangkara di Tepi Jurang

Liga Indonesia
Persikabo Jadi Tim Liga 1 2023-2024 Pertama yang Degradasi

Persikabo Jadi Tim Liga 1 2023-2024 Pertama yang Degradasi

Liga Indonesia
Hasil Persib Vs Bhayangkara FC 0-0, Guardian Bertahan dari Gempuran Maung Bandung

Hasil Persib Vs Bhayangkara FC 0-0, Guardian Bertahan dari Gempuran Maung Bandung

Liga Indonesia
SC Heerenven Beri Apresiasi untuk Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On

SC Heerenven Beri Apresiasi untuk Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Liga Indonesia
Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Liga Indonesia
AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

Liga Italia
Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Liga Indonesia
Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Bundesliga
5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

Bundesliga
Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Liga Indonesia
Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bundesliga
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke