KOMPAS.com - Markas Madura United, Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan (SGMRP) di Pamekasan, tak lolos verifikasi kelayakan sebagai venue kompetisi kasta tertinggi Indonesia, Liga 1 2020.
Alhasil, Madura United terancam tidak bisa berkandang di SGMRP, Pamekasan, seperti musim lalu.
Melansir Antara News, pihak Madura United menyampaikan 15 catatan soal kondisi venue berkapastias 15.000 penonton tersebut.
Dua di antara laporan tersebut dinyatakan tidak layak, 13 sisanya layak dengan catatan.
"Ada beberapa catatan dari tim survei LIB (Liga Indonesia Baru) agar stadion di Pamekasan ini bisa ditempati," kata Media Officer Madura United, Tabri Syaifullah Munir.
Lebih jelas, dua catatan tidak layak tersebut menyangkut kondisi di lapangan dan bangunan stadion.
"Yang sudah pasti dinyatakan tidak layak itu adalah gawang dan tangga stadion," kata Tabri.
Soal gawang, kata Tabri, tim survei LIB menanggap tidak adanya gawang cadangan di SGMRP menjadi poin utama sehingga disebut tak layak.
Adapun soal tangga stadion dinilai membahayakan.
"Kalau yang 13 poin lainnya itu masih dinilai layak dengan catatan," kata Tabri.
Pihak Madura United sebenarnya mengajukan dua stadion sebagai kandang, yakni Stadion SGMRP di Pamekasan dan Bangkalan.
Untuk venue yang disebut terakhir, tim survei LIB menyatakan layak. Stadion tersebut memang terlihat terawat.
Sementara itu, stadion di Pamekasan sejatinya sudah lama tak digunakan oleh Madura United.
Kondisinya semakin tak terawat karena pengelola stadion, Dinas Pemuda dan Olahraga Pemkab Pamekasan tak rajin merawatnya.
Begitu juga dengan kualitas, rumput liar tumbuh subur ditambah kontur lapangan sudah bergelombang.
"Nah, kalau kekurangan-kekurangan ini tidak bisa dilengkapi secepatnya, kemungkinan kami tidak bisa menggelar pertandingan Liga 1 tahun ini di Pamekasan," katanya.
https://bola.kompas.com/read/2020/02/23/18450028/madura-united-terancam-tak-bisa-pakai-stadion-pamekasan-di-liga-1-2020