Kento Momota Telah Putuskan Absen dari Indonesia Masters 2020 Sebelum Kecelakaan

Kento Momota dilaporkan mengalami kecelakaan di Jalan Tol Maju (Mex Highway), Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (13/1/2020) pagi ini.

Keadaan yang menimpa Kento Momota sontak menimbulkan pertanyaan terkait kesiapan sang penyandang status peringkat satu dunia itu dalam kejuaraan Indonesia Masters 2020.

Sebelum mengalami kecelakaan, Momota sebenarnya sudah mengumumkan untuk absen pada ajang yang akan digelar mulai Selasa (14/1/2020) hingga Minggu (19/1/2020) tersebut.

Dilansir dari BolaSport, pertimbangan fisik menjadi alasan Momota untuk absen dalam kejuaraan Indonesia Masters 2020.

"Saya telah mengundurkan diri dari turnamen yang akan berlangsung pekan depan karena tidak dalam kondisi terbaik," kata Momota, dilansir BolaSport dari The Star.

Pebulu tangkis berusia 25 tahun itu mengaku tidak ingin mengambil risiko dengan mengikuti dua kejuaraan secara beruntun.

Sebelumnya, Momota baru saja mengakhiri kompetisi pembuka tahun ini, Malaysia Masters 2020.

Dalam ajang tersebut, Momota sukses keluar sebagai juara di nomor tunggal putra seusai mengakhiri perlawanan Viktor Axelsen (Denmark) lewat dua gim langsung 24-22, 21-11.

"Saya khawatir jika terus turun pada sebuah turnamen secara back-to-back akan berdampak buruk terhadap fisik saya," ujar Momota.

"Saya tidak ingin mengambil risiko apabila saya sampai mengalami cedera," tutur dia.

Dalam gelaran Indonesia Masters edisi 2019, Momota sukses keluar sebagai runner-up.

Dia takluk dari wakil Denmark, Anders Antonsen, melalui rubber game 16-21, 21-14, 16-21.

Terkait keadaan terbaru pasca-kecelakaan, Kento Momota dikabarkan mengalami patah tulang hidung, luka bagian bibir, dan wajah.

Sang pelatih, Tan Kim Her, mengatakan bahwa Momota bersama tiga rekannya yang lain, yaitu Yu Hirayama (fisioterapis), Akifumi Morimoto (asisten pelatih), dan pejabat Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) Willian Thomas, sedang menjalani pengamatan.

"Mereka dalam kondisi stabil, tetapi saat ini sedang dalam pengamatan selama enam hingga tujuh jam untuk melihat apakah mereka baik-baik saja," kata Tan.