Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Penyebab Dipecatnya Manuel Pellegrini dari West Ham

Dilansir dari BBC, David Sullivan selaku presiden klub mengambil keputusan tersebut guna menyelamatkan West Ham dari ancaman degradasi.

"Dengan sangat kecewa kami harus mengambil keputusan ini (memecat Pellegrini)," kata Sullivan.

"Sudah sangat jelas bahwa perubahan harus segera dilakukan untuk mengembalikan West Ham ke jalur yang benar sesuai dengan ambisi kami," tutur Sullivan menambahkan.

Saat ini, klub berjuluk The Hammers tersebut memang berada di bawah bayang-bayang zona degradasi Liga Inggris.

Hingga pekan ke-20, West Ham hanya mampu mengumpulkan 19 poin dari 19 laga.

Namun, apakah hasil tersebut seutuhnya menjadi kesalahan Pellegrini selaku pelatih kepala?

Dilansir dari Sky Sports, berikut lima hal yang menjadi pemantik dipecatnya Pellegrini dari kursi kepelatihan West Ham:

1. Lukasz Fabianski tumbang, krisis kiper mulai melanda

Fabianski merupakan pilihan utama Pellegrini untuk mengawal gawang tim asuhannya.

Sayangnya, kiper berkebangsaan Polandia itu harus mengalami cedera kala melakoni laga kontra Bournemouth di pekan ke-7 Liga Inggris.

Alhasil, pilihan Pellegrini jatuh kepada Roberto Jimenez Gago untuk menggantikan peran Fabianski.

Namun, penampilan Roberto tak kunjung meningkat setelah selalu kebobolan di enam laga bersama West Ham.

Harapan Pellegrini sempat hadir ketika dirinya memilih David Martin untuk menggantikan posisi Roberto.

Sempat tampil meyakinkan kala menang atas Chelsea dengan skor 1-0, Martin tidak mampu menjaga performa apiknya di dua laga selanjutnya.

2. Kegagalan di bursa transfer musim panas

Terdapat dua pemain anyar West Ham rekrutan Pellegrini yang menjadi sorotan, yakni Sebastian Haller dan Albian Ajeti.

Keduanya dinilai gagal setelah Haller hanya mampu menyumbangkan lima gol dan satu assist dari 18 penampilan di ajang Liga Inggris.

Sementara Ajeti, yang digadang-gadang mampu menggantikan peran Javier Hernandez yang dijual ke Sevilla, justru hanya memainkan tujuh laga dan belum menyumbangkan satu pun gol atau assist.

3. Skuad pilihan Pellegrini yang kerap kali menimbulkan pertanyaan

Bukan hanya sekali, keputusan sang pelatih dalam menentukan skuadnya sering kali menuai tanda tanya besar bagi para penggemar.

Puncaknya pada laga terakhir kontra Leicester. Mantan striker West Ham, Tony Cottee, mengungkapkan kekecewaanya.

"Melihat wajah para penggemar West Ham, mereka sangat muak dengan apa yang terjadi," ucap Tony.

"Mereka berada dalam kondisi yang sangat buruk. Ini telah terjadi selama tiga, empat minggu terakhir," tuturnya menegaskan.

Tony berpendapat bahwa keputusan Pellegrini mengganti Haller di menit ke-55 kontra Leicester, kurang tepat.

4. Pemain kunci yang tak kunjung menunjukkan performa terbaik

Sial bagi Pellegrini. Nama-nama seperti Felipe Anderson dan Declan Rice, tak kunjung tampil dengan performa maksimal.

Felipe Anderson belum sama sekali mencatatkan gol dari 17 penampilan bersama West Ham.

Padahal pada musim sebelumnya, Anderson sukses menyumbangkan delapan gol pada pertengahan musim 2018/2019.

Adapun Rice sama sekali belum mencatatkan gol atau assist dari 19 penampilan di ajang Liga Inggris musim ini.

5. Kemenangan atas Chelsea dan Southampton tak sebanding dengan kesalahan kontra Leicester

Kemenangan di kandang Chelsea dan Southampton belum cukup untuk menebus kekecewaan para penggemar dan manajemen klub terhadap kepemimpinan Pellegrini.

Puncaknya kala West Ham yang bertindak sebagai tim tuan rumah, takluk dari Leicester.

Keputusan Pellegrini menggantikan Haller di menit ke-55 dianggap merupakan kesalahan fatal.

Mengingat, Haller merupakan pemain dengan rekor transfer terbesar West Ham saat ini.

Haller didatangkan West Ham dari Eintracht Frankfurt dengan mahar sebesar 40 juta Euro atau senilai Rp 623 miliar.

https://bola.kompas.com/read/2019/12/30/08400058/5-penyebab-dipecatnya-manuel-pellegrini-dari-west-ham

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke