Muhammad Ridho Akui Performanya Turun pada Musim 2019

Menurutnya, ada dua faktor yang menyebabkan performa Ridho tidak sebagus musim 2018 lalu.

Sebelumnya, Ridho tampil bersinar saat bermain di Borneo FC sejak 2017.

Pada musim 2019, dia memilih pindah ke Madura United dan menjadi pilihan utama di bawah mistar Laskar Sape Kerap.

Penjaga gawang berusia 28 tahun itu memainkan 27 pertandingan di Liga 1 2019.

Selain itu, dia juga mendapat kesempatan bermain untuk Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2022.

"Jujur saja, berbeda dengan musim sebelumnya. Mungkin menurut saya untuk tahun ini performa saya awal musim saya bisa konsisten. Namun, pada saat mau akhir musim performa saya menurun," kata Muhammad Ridho kepada KOMPAS.com.

Pada awal musim, performa Ridho memang sangat bagus.

Bahkan, dia dijagokan menjadi kiper utama tim nasional Indonesia sebagai pengganti Andritany Ardhiyasa.

Namun, performa Muhammad menurun di paruh kedua musim 2019.

Ridho menerangkan, ada dua alasan yang membuat performanya menurun. Pertama, dia menikah di tengah musim.

Ridho tidak menampik bahwa ada banyak penyesuaian dengan status barunya pasca-menikah yang berdampak pada performanya di lapangan.

"Karena belum terbiasa. Kalau sudah terbiasa nanti Insyaallah tampil konsisten lagi," kata Ridho.

Selain itu, Ridho juga menyebut padatnya jadwal kompetisi berpengaruh pada performanya.

Hal itu menjadi faktor utama penyebab penurunan performanya. Apalagi, dia juga harus membagi fokus untuk bermain di timnas Indonesia.

"Yang utama karena padatnya kompetisi musim ini. Piala Presiden disambung Piala Indonesia dan juga Liga 1 yang hampir per empat hari kami bertanding," kata Ridho.

Terlepas dari menurunnya performa, ada satu hal yang membuat Ridho merasa sangat terpukul, yakni gagal memberikan gelar juara untuk Madura United.

Padahal, pada awal musim, klub memasang tergat menjadi juara.

"Saya pun pribadi sangat sedih tahun ini tidak memberikan gelar satu pun. Ini pukulan buat saya," kata Ridho.