Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penghargaan Petinju Terbaik 2019 bagi Canelo Alvarez Dianggap Kontroversial

KOMPAS.com - Penghargaan Petinju Terbaik 2019 bagi Saul "Canelo" Alvarez oleh Ring Magazine dianggap mengejutkan. Canelo Alvarez dikatakan tidak melakukan cukup untuk merengkuh penghargan dari majalah prestisius tersebut.

Kedua kemenangan Canelo Alvarez tahun 2019, kontra Sergey Kovalev dan Daniel Jacobs datang lewat klausal rehidrasi yang menyebutkan bahwa berat badan kedua petarung tak boleh naik lebih dari 10 pounds atau 4,5 kg sebelum duel.

Melanggar klausal tersebut dan para petarung akan dikenai penalti finansial dalam jumlah besar.

Alhasil, Boxingnews24.com mengatakan kalau kedua lawan Canelo Alvarez tersebut tidak bisa tampil lepas walau Jacobs akhirnya membayar penalti karena ia menambah berat badan.

Canelo Alvarez (53-1-2, 36 KO) dibilang harus menerima kredit untuk kemenangannya atas Jacobs tetapi tidak pada partai perebutan Sabuk Juara Light Heavyweight IBO lawan Kovalev.

Sergey Kovalev diangggap terlihat tidak keluar dari gigi pertama selama pertarungan di mana Canelo naik dua divisi berat tersebut dan banyak fans tinju berteriak "Sudah Diatur!" seusai duel.

Reaksi ini muncul sebagai anggapan bahwa petinju berusia 36 tahun itu sudah bersyukur bisa masuk ring kontra Canelo Alvarez, petinju dengan bayaran termahal di dunia, dan menerima fee besar untuk menutup karier tinju satu dekadenya.

Para kritik membandingkan bagaimana Kovalev menghajar Anthony Yarde hanya tiga bulan sebelumnya pada Agustus 2019 dan mencatatkan kemenangan kontra lawan yang membuat Canelo Alvarez kesulitan itu.

Boxingnews24.com mengutarakan bahwa kredit lebih layak disematkan kepada Canelo Alvarez apabila ia bisa menang di divisi berat 175 pounds lawan Artur Beterbiev, pemenang gelar juara IBF/WBC, atau juara WBA Dmitry Bivol.

"Sayangnya, Canelo Alvarez memilih lawan terlemah di kelas 175 pounds (79,3 kg) dalam diri Kovalev. Sulit memberinya kredit apapun  atas kemenangan tersebut," tulis Sean Jones di Boxingnews24.com.

Di kolomnya di Heavybagboxing.com, Lucas Biggers menulis bahwa alasan utama Canelo Alvarez memilih lawan tersebut dan menyertakan klausal rehidrasi adalah karena kontrak raksasanya bernilai 365 juta dolar untuk 11 pertandingan bersama DAZN.

Ikatan kerja setara 5 triliun rupiah tersebut menjadi alasan utama kenapa banyak pihak menginginkan Canelo Alvarez menang terus menerus.

Boxingnews24.com mengusulkan nama Josh Taylor untuk menjadi Petinju Terbaik 2019.

Mereka mengatakan bahwa Taylor (16-0, 12 KO) melewati tahun yang lebih impresif ketimbang Canelo Alvarez.

Taylor berhasil mengalahkan juara IBF light welterweight, Ivan Baranchyk, dan juara WBA, Regis Prograis.

Pertarungan-pertarungan tersebut tidak melihatkan klausal rehiddrasi dan ia tak menghadapi petinju yang jauh lebih tua darinya. Prograis dan Baranchyk merupakan petinju-petinju dalam usia prima.

https://bola.kompas.com/read/2019/12/24/10000008/penghargaan-petinju-terbaik-2019-bagi-canelo-alvarez-dianggap-kontroversial

Terkini Lainnya

Persebaya Vs Bali United, Teco Minta Bali Kerja Keras

Persebaya Vs Bali United, Teco Minta Bali Kerja Keras

Liga Indonesia
Arsenal Vs Chelsea, Arteta Salut dengan Pochettino

Arsenal Vs Chelsea, Arteta Salut dengan Pochettino

Liga Inggris
Persebaya Vs Bali United, Mental Kuat Bajul Ijo

Persebaya Vs Bali United, Mental Kuat Bajul Ijo

Liga Indonesia
Klasemen Liga Italia: Inter Scudetto, Jauhi Milan dan Juventus

Klasemen Liga Italia: Inter Scudetto, Jauhi Milan dan Juventus

Liga Italia
Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Liga Indonesia
Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Liga Inggris
Respons Pemain Persib Usai Ikuti 'Kelas' VAR Liga 1

Respons Pemain Persib Usai Ikuti "Kelas" VAR Liga 1

Liga Indonesia
Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Liga Indonesia
Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Liga Italia
Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Timnas Indonesia
Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Timnas Indonesia
Inter Juara Serie A, 'Demonismo', dan Karya Master Transfer Marotta

Inter Juara Serie A, "Demonismo", dan Karya Master Transfer Marotta

Liga Italia
Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi 'Superpower' di Asia

Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi "Superpower" di Asia

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke