Arteta Rela 'Berdarah' demi Arsenal?

Komitmen itu Arteta sampaikan pada sesi konferensi pers perdananya sebagai pelatih kepala klub berjulukan The Gunners tersebut.

Hal tersebut terpancar ketika Arteta menjawab pertanyaan terkait banyaknya pihak yang meragukan pengalamannya sebagai pelatih kepala.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Arteta memilih menjadikan pandangan itu sebagai sebuah motivasi.

"Saya benar-benar memahami pandangan mereka," ucap Arteta dikutip dari situs resmi Arsenal.

"Tetapi saya akan mencoba meyakinkan mereka bahwa saya siap, bahwa saya tidak akan duduk di sini jika saya tidak siap untuk mengambil tanggung jawab ini," tutur Arteta menambahkan.

Bicara soal pengalaman, jam terbang kepelatihan Arteta memang masih terbilang minim.

Arteta baru mengawali karier kepelatihan kala dibawa Pep Guardiola ke Manchester City pada musim 2016/2017.

Di Manchester City, Arteta bertindak sebagai asisten pelatih mendampingi Pep.

Bersama Man City, di bawah kepemimpinan Pep, Arteta berhasil merengkuh dua gelar Premier League, dua Piala Liga Inggris, dan satu Piala Super Inggris.

Tiga tahun berselang, Arteta akhirnya resmi diumumkan menjadi pelatih kepala Arsenal pada Jumat (20/12/2019).

Masih pada sesi konferensi pers perdananya, Arteta menyatakan bahwa dirinya siap untuk membawa Arsenal menjadi lebih baik.

"Saya akan membakar setiap tetes darah agar klub sepak bola ini (Arsenal) menjadi lebih baik," tuturnya menegaskan.

Arsenal memang sedang dalam keadaan kurang baik saat Arteta datang.

Pierre-Emerick Abameyang cs hanya mampu meraih satu kali kemenangan dari lima laga terakhir di Liga Inggris.

Adapun Arteta dikabarkan mulai melatih Arsenal satu hari setelah laga kontra Everton, Sabtu (21/12/2019).