Elleray datang ke Indonesia untuk membahas rencana penerapan Asisten Wasit Video atau VAR di persepakbolaan Indonesia.
Dalam pertemuan ini, PSSI diwakili Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria, yang didampingi Kepala Departemen Perwasitan, Efraim Ferdinand.
“Sesuai arahan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan yang saat ini sedang berada di Manila mendampingi tim Garuda di SEA Games 2019, implementasi VAR harus terus dimatangkan," kata Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria, dikutip dari laman PSSI.
"Hari ini, kami mengadakan pertemuan dengan IFAB untuk membahas prosedur dan kebijakan penerapan VAR,” ucap Tisha.
IFAB merupakan badan yang memiliki otorisasi penerapan VAR dalam Law of The Game.
“Jadi dalam implementasi VAR persetujuan akan dari IFAB. Selanjutnya, FIFA hanya akan menyetujui begitu IFAB memberikan lampu hijau,” jelas Tisha.
Tisha menyatakan setelah meeting ini akan ada kick off meeting dengan FIFA, IFAB, dan PSSI mengenai teknis dan pathway implementasi VAR di 2021.
Persiapan akan dimulai dari training SDM, penerapan teknologi, survei stadion, sampai time plan menuju 2021.
Menurut Tisha, dalam tahapan implementasi VAR, PSSI akan melewati enam tahapan besar, yakni perencanaan, persiapan, offline, line (non competition), persetujuan, dan live competition.
Sebelumnya, pada bulan Juli lalu, PSSI juga telah berkunjung ke Thailand dan dibantu Federasi Sepak bola Thailand (FAT) untuk mengobservasi semua hal terkait implementasi VAR di Thai League 1.
Hal penting yang harus menjadi perhatian dalam pengimplementasian VAR, antara lain Communication, VAR Development, Technology Consideration and Preparation, Project Management, Finance, Monitoring, Legal, dan Edukasi harus terpenuhi dengan baik dalam rangka mendapatkan approval dari IFAB/FIFA akan pengimplementasian VAR.
Dari sisi prosedur PSSI ke IFAB/ FIFA maka waktu dalam hal mulai dari perencanaan hingga approval membutuhkan 9-12 bulan dalam 5 tahapan prosedur.
Lima tahap yang harus dilalui, meliputi:
1. Initial consideration yang saat ini sedang terjadi antara IFAB dan PSSI sekitar (1,5 - 3 bulan).
2. VAR agreement (1 - 2 bulan).
3. Preparation and Training (6 bulan).
4. Approval (1 bulan).
5. Monitoring.
Ketua Umum PSSI menegaskan, implementasi VAR adalah salah satu upaya PSSI untuk membenahi dan meningkatkan kualitas kompetisi.
“Kami ingin menaikan level kompetisi kami. Implementasi VAR adalah salah satu cara. Tentu saja, kami juga akan terus meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya wasit di Indonesia untuk kami dorong mendapatkan lisensi AFC dan FIFA,” kata Iriawan.
Metode Video Assistant Referee (VAR) merupakan metode baru yang pertama kali diimplemantasikan FIFA pada Piala Dunia 2018 di Rusia.
Dalam penerapannya, tidak semua pelanggaran memerlukan bantuan VAR. Kalau wasit merasa pelanggaran yang terjadi sudah dianggap jelas dan yakin dengan keputusan yang diambilnya, VAR tidak diperlukan lagi.
VAR digunakan manakala wasit merasa ada kejanggalan dalam pengambilan keputusannya. Wasit kemudian berkomunikasi melalui sistem cek ke VAR.
Setelah itu, baru ditampilkan tayangan ulang VAR. Jadi, keputusan VAR bukan atas permintaan pemain atau tim, tapi langsung keputusan wasit.
https://bola.kompas.com/read/2019/11/28/19200008/petinggi-ifab-ke-indonesia-untuk-bahas-penerapan-var