Partisipasi Sean Gelael dan Sang Ayah Dinilai Bisa Bangkitkan Rally Nasional

Sean Gelael yang notabene adalah pebalap FIA Formula 2 (F2) kembali menjajal perlombaan rally dalam ajang Danau Toba Rally 2019, atau seri ke-3 Kejuaraan Nasional Rally 2019.

Dalam ajang itu, Sean dan dua pebalap asing Nuno Pinto (Portugal) serta Tom Blomqvist (Inggris Raya) memperkuat tim Jagonya Ayam.

Mereka memakai mobil Citroen C3 R5 yang sudah dihomologasi level World Rally Championship (WRC) kelas 2.

Bagi Ryan, yang sudah 3 tahun beruntun memenangi Kejurnas Rally, kehadiran Sean beserta mobil Citroen C3 R5 bisa memancing animo masyarakat untuk menyukai rally.

Selama ini, kata Ryan, sorotan terhadap ajang rally di Indonesia memang kurang, alias tak seperti saat masa jaya pada era 90 hingga 2000-an.

"Dengan datangnya Sean memang benar-benar sangat membantu, apalagi dia bawa mobil level R5. Terbukti juga kan peserta jauh lebih banyak daripada seri sebelumnya," kata Ryan pada Minggu (24/11/2019).

Lebih lanjut, Ryan menyebut sosok seperti Ricardo Gelael yang merupakan salah tokoh otomotif nasional perlu lebih intens berpartisipasi demi kebangkitan rally nasional.

"Nah, saya harap dengan adanya mereka (Sean dan Ricardo) bisa membuat peserta lain tertarik memakai mobil yang canggih dan modern di Indonesia, dan pastinya dengan mobil-mobil seperti itu, event akan semakin ramai."

"Sean juga kan start nya di reli, Om Kadok juga dulu reli terus, makanya kita butuh figur seperti mereka yang bisa menghidupkan kembali rally Indonesia," tutur Ryan melanjutkan.

Sebelumnya, Ricardo Gelael sempat menyatakan bahwa tujuannya mendatangkan mobil sekelas Citroen C3 R5 adalah untuk meningkatkan kualitas ajang rally nasional.

Mobil tersebut dinilai punya performa hebat di lintasan rally. Hal itu terbukti melalui beberapa catatan waktu yang ditorehkan Sean dan pebalap tim Jagonya Ayam lainnya pada Danau Toba Rally 2019.

Ajang Danau Toba Rally 2019 sendiri berlangsung di Taman Hutan Industri PT Toba Pulp Lestari yang tak jauh dari Danau Toba, pada Sabtu (23/11/2019) dan Minggu (24/11/2019).

Para peserta bersaing untuk mencapai waktu tercepat di sektor Aek Nauli dan Gorbus yang secara keseluruhan terdiri dari 11 SS (special stage).

Kondisi treknya sendiri menyulitkan para pebalap karena permukaannya dipenuhi batu-batu tajam dengan ukuran cukup besar.

Hampir semua pebalap yang berpartisipasi (42 pebalap dari berbagai grup kelas) mengalami persoalan seperti pecah ban dan lain sebagainya akibat kondisi trek tersebut.