Pada laga tersebut, tim asuhan Conte sebenarnya sudah unggul 2-0 pada babak pertama melalui gol Lautaro Martinez dan Matias Vecino.
Namun, memasuki babak kedua, Dortmund bangkit dan berbalik unggul 3-2 berkat dwigol Achraf Hakimi dan satu gol Julian Brandt.
Hasil ini dinilai Conte tak jauh berbeda ketika timnya dikalahkan 1-2 oleh Barcelona di Stadion Camp Nou pada 2 Oktober 2019 lalu. Kala itu, Inter juga unggul lebih dulu.
"Ini sama dengan yang terjadi di Barcelona. Namun, faktanya ini lebih buruk karena kami sudah unggul dua gol," ujar Conte.
"Ini mengecewakan, tetapi apa yang bisa saya katakan," ucap mantan pelatih Juventus dan Chelsea itu.
Conte merasa jengkel dengan hasil yang diraih Inter dan ia berharap para pemain merasakan hal serupa demi introspeksi diri.
Saat ini, kata Conte, satu hal yang bisa dilakukan adalah terus bekerja seoptimal mungkin.
Dalam kesempatan itu, Conte juga mengeluhkan kondisi sejumlah pemain yang dinilainya terlalu lelah karena selalu bermain.
"Kami pernah membuktikan bahwa kami bisa menyusahkan siapa pun jika tampil baik, tetapi ada pemain yang bermain tanpa henti," ucap Conte.
"Saya muak mengatakan itu. Tetapi Anda bisa ambil kesimpulannya dari babak kedua," tutur dia melanjutkan.
Saat ini, Inter berada di posisi ketiga klasemen sementara Grup F Liga Champions dengan raihan hanya empat poin.
Mereka meraih satu kemenangan (2-0 lawan Dortmund di kandang), satu kekalahan (1-2 dari Barcelona), dan satu kali imbang (1-1 lawan Slavia Prague)
Inter masih punya kesempatan untuk lolos ke fase knockout asalkan mereka bisa memaksimalkan peluang pada dua laga tersisa, yakni kontra Slavia dan Barcelona.
https://bola.kompas.com/read/2019/11/06/16000008/inter-dibekuk-dortmund-antonio-conte-kecewa-berat-dan-marah