BANDUNG, KOMPAS.com - Persib Bandung akan segera menanggalkan statusnya sebagai "tim musafir".
Klub berjulukan Maung Bandung itu sudah bisa kembali memainkan laga kandang di Bandung. Hal tersebut ditegaskan oleh Manajer Persib Umuh Muchtar.
Sebelumnya, Persib harus melakoni dua laga kandang menghadapi Persebaya Surabaya dan Persija Jakarta di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.
Juara Liga Indonesia edisi pertama itu harus berkandang di Bali karena kondisi keamanan di Bandung yang kurang kondusif.
Bahkan, satu laga kandang mereka menghadapi Arema FC harus ditunda.
Akan tetapi, Persib dipastikan akan kembali melakoni laga kandangnya di Bandung saat menjamu PSIS Semarang pada pekan ke-27 Liga 1 2019.
Umuh mengatakan, Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat (Jabar) sudah memberikan "lampu hijau" bagi Persib kembali bermain di Bandung.
"Bisa dipastikan (kembali bermain di Bandung). Saya yakin Bandung aman, insya Allah Bandung kondusif," kata Umuh di Bandung, Selasa (29/10/2019).
Umuh mengatakan dirinya sudah bertemu dan berbincang secara langsung dengan Kapolda Jabar, Rudy Sufahriadi, saat Persib bertandang ke markas Bhayangkara FC pada pekan ke-24 Liga 1 2019.
Dari pembicaraan tersebut, Umuh mengatakan, Polda Jabar sudah siap kembali mengamankan laga kandang Persib Bandung.
"Pak Kapolda sampai ke Jakarta, waktu itu sampai ngomong tidak ada masalah dengan Persib. Waktu dengan Arema saja sudah hampir ada izin, tetapi ya sudahlah, kami semua mengerti dengan situasi kemarin," ujar Umuh.
"Kami tidak bisa memaksakan tanda tangan minta izin, kalau sampai memaksakan lalu ada apa-apa saya juga tidak bisa begitu, siapa nanti yang tanggung jawab, harus ada yang tanggung jawab," kata dia.
Kecam aksi demo
Meski begitu, santer terdengar beberapa kelompok bobotoh akan menggelar aksi massa. Aksi tersebut digelar sebagai bentuk protes karena Persib tidak bisa bermain di Bandung.
Kabar soal bakal digelarnya aksi tersebut sudah ramai di media sosial.
Aksi akan digelar oleh kelompok yang menamakan diri mereka Viking Kampus. Rencananya, aliansi tersebut akan melakukan long march dari GOR Saparua menuju Graha Persib.
Ada beberapa tuntutan yang akan disuarakan mereka. Salah satunya meminta agar Kapolda Jabar yang sekarang dimutasi bila tidak mampu menyelenggarakan laga kandang Persib di Bandung.
Umuh mengecam dengan rencana aksi tersebut.
Umuh khawatir aksi tersebut berpotensi membuat suasana semakin keruh hingga berdampak pada perizinan pertandingan kandang Persib di Bandung.
"Ini kelompok bobotoh yang mana lagi? Mereka ini seperti mau mengacaukan Persib saja. Kan Pak Kapolda sudah bilang setelah tanggal 28 ini semua tidak ada masalah, pasti dikasih izin," ujar Umuh.
"Kapolda sudah bagus, sekarang diinginkan ada bahasa enggak enak, ini juga enggak enak. Kalau masih memaksakan siapa yang bertanggung jawab. Tidaklah jangan sampai demo," kata dia.
Sementara itu, Ketua Umum Viking Persib Club (VPC), Herru Joko, menampik aksi demo itu ditunggangi oleh kelompoknya.
Herru mengaku dirinya pun kaget dengan kabar akan diadakannya aksi tersebut.
"Tentunya kaget dan yang pasti kegiatan besok yang ada isu demo itu tidak perlulah. Yang pasti besok tidak ada di acara demo itu Viking, tidak ada," kata Herru.
"Kalau menyangkut kebaikan bobotoh, bobotoh mana dulu, harus jelas, yang pasti besok itu bukan dari kami Viking," kata dia.
https://bola.kompas.com/read/2019/10/29/22000038/persib-segera-tanggalkan-status-tim-musafir-