Jonatan Christie Masih Penasaran Belum Bisa Kalahkan Chen Long

KOMPAS.com - Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, mengaku masih penasaran belum bisa mengalahkan tunggal putra China, Chen Long.

Chen Long masih terlalu tangguh untuk Jonatan Christie.

Pada laga final French Open 2019 yang digelar di Stade Pierre de Coubertin, Minggu (27/10/2019), Jojo - sapaan akrab Jonatan - harus mengakui keunggulan Chen Long dalam dua gim langsung, 19-21, 12-21.

Dengan hasil ini, Jojo harus puas menjadi runner-up di kompetisi level BWF World Tour Super 750 tersebut.

Rekor belum pernah menang Jojo saat melawan Cheng Long juga berlanjut menjadi 8 laga beruntun.

Jojo pun mengaku masih penasaran belum bisa mengalahkan tunggal putra nomor empat dunia itu.

“Masih penasaran sebenarnya untuk lawan Chen Long. Tadi perasaannya seperti masih bisa dan masih ada harapan. Cuma saya tadi main kurang sabar sedikit lagi," kata Jojo seusai laga, dilansir Badmintonindonesia.

"Tadi setelah unggul beberapa poin, terus tiba-tiba hilangnya cepat. Harusnya lebih sabar lagi. Karena Chen Long sebenarnya tidak sekuat dulu, kalau saya lebih sabar pasti peluangnya lebih besar,” ucap dia.

Namun, Jojo puas dengan hasil French Open ini lantaran ia hanya sampai perempat final pada musim lalu.

“Secara hasil dan poin tentu puas. Karena tahun lalu saya di quarter final, sekarang bisa sampai final," ujar dia.

"Tapi setiap pemain saat sudah sampai ke final pasti rasanya tanggung, tinggal satu langkah lagi. Apalagi, kemarin mainnya sudah maksimal dan enggak mudah. Tapi hasilnya seperti ini, saya tetap harus bersyukur,” tutur Jojo.

Sementara itu, Indonesia berhasil menggondol dua gelar juara pada French Open tahun ini.

Dua gelar itu datang dari Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (ganda putra) dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (ganda campuran).

Marcus/Kevin berhasil merebut gelar juara French Open 2019 setelah mengalahkan wakil India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty.

Adapun Praveen/Melati mengalahkan ganda campuran nomor satu dunia asal China, Zheng Siwei/Huang Yaqiong, pada partai puncak.