5 Hal Menarik dari Pertandingan Liverpool Vs Tottenham

KOMPAS.com - Laga  Liverpool vs Tottenham Hotspur di Stadion Anfield pada Minggu (27/10/2019) berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan tuan rumah. 

Pada laga Liverpool vs Tottenham tersebut, tim tamu memimpin lebih dulu lewat gol cepat Harry Kane hanya 47 detik setelah laga dimulai.

Striker timnas Inggris ini bereaksi paling cepat setelah tembakan Son Heung-min memantul dari mistar. 

Liverpool lalu membalas lewat gol kapten Jordan Henderson (52') dan mencetak gol kedua lewat eksekusi penalti Mohamed Salah (75') setelah Sadio Mane dijatuhkan di kotak penalti.

Berikut adalah lima hal menarik dari kemenangan 2-1 Liverpool atas Tottenham di Stadion Anfield tersebut.

1. Pertahanan Liverpool Belum Membaik

Gol cepat Harry Kane kembali memastikan Liverpool tak bisa menjaga gawang mereka dari kebobolan. Kiper Liverpool, Alisson, tak punya kesempatan untuk melakukan penyelamatan untuk gol tersebut.

Sejak awal musim ini, The Reds hanya berhasil mencatatkan tiga clean sheet dari 15 laga di semua kompetisi. Dua dari clean sheet tersebut datang di Liga Inggris, kontra Burnley (3-0) dan Sheffield United (1-0). Satu clean sheet lagi tiba saat melawan MK Dons di Piala Liga.

Para fans Liverpool juga sempat gigit jari ketika Son Heung-min melewati Alisson pada awal-awal babak kedua. Namun, tembakan kaki kiri deras penyerang Korea Selatan tersebut masih mengenai mistar.

2. Kedua Tim Punya Titik Lemah Jelas di Lini Pertahanan

Lovren pun beberapa kali terekspos pada babak pertama saat menjaga Harry Kane. Ia beruntung partnernya di lini belakang, Virgil van Dijk, cerdas dalam membaca permainan dan membantunya keluar dari masalah.

Empat menit setelah babak kedua berjalan, Dejan Lovren nyangkut di luar posisi di sisi kiri pertahanan Liverpool. Ia terpaksa mengeluarkan tangan untuk menghentikan Harry Kane yang melaju lebih kencang darinya.

Di kubu Tottenham, Serge Aurier menjadi titik lemah yang jelas. Bek kanan asal Pantai Gading ini sangat ceroboh ketika menjatuhkan Sadio Mane di kotak terlarang. Itu adalah kali keempat ia memberikan penalti bagi lawan-lawan Tottenham di semua kompetisi sejak awal 2017-2018.

3. Gol Langka Jordan Henderson

Ini adalah gol langka bagi Henderson dengan gol terakhirnya di Anfield datang pada Desember 2015 saat melawan West Ham. Ia melewati rentetan 68 penampilan tanpa mencetak gol di kandang sendiri.

Jordan Henderson hanya mencetak satu gol di Liga Inggris pada setiap musim untuk tiga musim terakhir. Musim tersuburnya datang pada 2014-2015 ketika ia menceploskan enam gol.

4. Mauricio Pochettino dan Christian Eriksen Dikritik

Pengambilan keputusan Mauricio Pochettino di laga ini mendapat kritik dari beberapa pihak. Salah satu yang menjadi sorotan adalah ketika ia menarik keluar Harry Winks pada pertengahan babak kedua ketimbang Christian Eriksen atau Dele Alli.

"Terkadang saya tak tahu Pochettino menonton pertandingan apa. Ia meninggalkan Dele Alli dan Christian Eriksen yang tanpa kontribusi di laga ini dan menarik keluar Winks," ujar pembaca di situs BBC bernama Chris Baldwin.

"Pochettino bukan pelatih buruk, tetapi pemilihan timnya buruk dan naif. Bukan kebetulan kalau penampilan terbaik kami sejauh ini datang kontra Red Star tanpa Eriksen atau Toby Alderweireld bermain," tulis fans Spurs yang turut membalas komentar dari rekannya tadi.

"Pergantian aneh karena Winks adalah salah satu pemain terbaik mereka. Mungkin ia hanya letih setelah mencoba memadamkan api di seantero lapangan," tulis Guardian. "Saya bahkan baru ingat ada Dele Alli di lapangan."

"Saya terkejut ia bertahan satu babak dan Winks yang diganti sebelum dia. Eriksen hampir setiap kali membuang penguasaan bola dan tak terlihat dalam bertahan. Kepalanya bukan di Spurs. Keluarkan dia!" Tulis pembaca bernama NIall Sheerin di situs Guardian.

Christian Eriksen baru diganti dengan tiga menit waktu normal tersisa.

5. Cedera Mohamed Salah, Lampu Kuning bagi Liverpool

Mohamed Salah mencetak gol kedua Liverpool dari titik putih yang menjadi gol ke-58 dari 50 penampilannya di markas The Reds tersebut.

Akan tetapi, ia harus meninggalkan pertandingan lebih cepat. Dugaan awal adalah Salah menderita kambuhan cedera engkel yang ia derita setelah mendapat tekel keras dari pemain Leicester, Hamza Choudhury, pada awal Oktober.

Hal ini tentu menyalakan lampu kuning karena Salah tampil dalam 51 pertandingan beruntun sebelum ia absen melawan Manchester United pada Ahad lalu ketika ia merawat cedera engkel tadi.

Lini depan Liverpool pun tak tampil maksimal pada laga di Old Trafford tersebut. Liverpool tak akan mampu kehilangan Salah pada fase musim yang mulai berat ini memasuki November-Desember.