Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Salin Artikel

Persaingan di MotoGP, Oase Marc Marquez dan Sesuap Air Rider Lain

KOMPAS.com - Marc Marquez bisa menjadi juara dunia MotoGP untuk keenam kalinya apabila ia menjadi yang tercepat melintasi garis finis di MotoGP Thailand, dua pekan mendatang.

Pembalap Repsol Honda itu bisa menjadi juara dengan empat balapan tersisa di Kejuaraan Dunia MotoGP 2019: Motegi, Phillip Island, Sepang, dan Ricardo Tormo (Valencia).

Marc Marquez mendominasi dunia MotoGP sejak pertama datang ke kelas premier pada 2013. Kemenangan di Aragon adalah yang ke-78 dari 200 balapan di kelas Grand Prix.

MotoGP 2019 adalah kali kelima Marc Marquez mencapai delapan kemenangan sepanjang musim. Ia menorehkan 10 kemenangan pada 2010, 9 pada 2012, 13 pada 2014, dan 9 pada 2018).

Rider Repsol Honda itu bisa mengulang prestasi 2014, ketika mencatatkan 13 kemenangan saat menuju gelar juara, apabila bisa memenangi semua seri sisa.

Enam tahun berkompetisi di MotoGP dan hanya sekali Marc Marquez tidak merasakan manisnya gelar juara, yakni saat Jorge Lorenzo mengambil titel pada musim 2015.

Motociclismo mengutarakan bahwa persaingan di MotoGP sekarang terbagi dua.

Menurut mereka, hal tersebut terpampang dengan jelas di MotoGP Aragon akhir pekan kemarin.

"Ada Jack Miller, yang tampil eksplosif. Maverick VInales, solid, mengejar sebelum dibenamkan oleh kedua Ducati. Fabio Quartararo, sang rookie yang mencari kecepatan. Andrea Dovizioso, mengejar dari belakang untuk menjadi runners up. Valentino Rossi, hilang dan tak bisa bersaing dengan Aprillia. Danilo Petrucci, semangat membara," tulis mereka.

"Di sisi lain persaingan para pembalap itu, ada Marc Marquez seorang diri. Di saat orang-orang lain berebutan sesuap air di padang pasir, Marc Marquez menunggu di oasis-nya, sembari berendam dalam jacuzzi," lanjut Motociclismo.

Sebagai gambaran, mereka menulis bagaimana Marc Marquez langsung membuat pernyataan niat kepada para rivalnya pada Free Practice 1 MotoGP Aragon.

"Pada pagi hari, ketika mesin pembuat kopi masih bekerja, Marc Marquez memakai baju balapnya lalu menggeber motornya di trek. Setelah dua lintasan, ia mencatatkan waktu rekor yang tak bisa dikejar siapa pun sepanjang akhir pekan," tulisnya lagi.

Ya, pada sesi FP1 tersebut Marc Marquez membuat catatan waktu sensasional, 1 menit 46,869 detik. Pembalap-pembalap lain tak bisa menembus angka 1 menit 48 detik.

Jika tak terpeleset di Austin, Marc Marquez bisa merayakan gelar juara di Aragon, di hadapan para suporternya sendiri, di lintasan yang salah satu bagiannya diberi nama "Tikungan Marc Marquez".

Motociclismo kemudian mengatakan kalau era dominasi Marc Marquez tidaklah abadi.

Namun, kapan waktunya tersebut masih jauh dari pasti. Apalagi, menurut situs tersebut, Honda tak akan gagal lagi seperti pada 2015.

Alhasil, era Marc Marquez hanya akan berakhir karena merosotnya peforma dari sang pembalap sendiri seiring bertambahnya usia.

Mengingat usia sang pebalap yang masih 26 tahun, hari tersebut tentu masih akan sangat jauh.

https://bola.kompas.com/read/2019/09/25/20000028/persaingan-di-motogp-oase-marc-marquez-dan-sesuap-air-rider-lain

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Terlalu Mudah Tinggalkan AC Milan setelah Scudetto tapi Itu Bukan Pilihan Ibrahimovic

Terlalu Mudah Tinggalkan AC Milan setelah Scudetto tapi Itu Bukan Pilihan Ibrahimovic

Liga Italia
Jadwal MotoGP 2023: Seri Perdana di Portugal, Debut Sprint Race

Jadwal MotoGP 2023: Seri Perdana di Portugal, Debut Sprint Race

Motogp
Keluhan Shin Tae-yong: Jadwal Liga 1 Rugikan Timnas, Persib, dan Persija

Keluhan Shin Tae-yong: Jadwal Liga 1 Rugikan Timnas, Persib, dan Persija

Liga Indonesia
Kabar Liga 1: Dari Klasemen hingga Top Skor Usai Laga Barito Putera Vs Persis

Kabar Liga 1: Dari Klasemen hingga Top Skor Usai Laga Barito Putera Vs Persis

Liga Indonesia
Kabar Liga Inggris: Roy Hodgson Pelatih Tertua, Masa Depan Conte Tanda Tanya

Kabar Liga Inggris: Roy Hodgson Pelatih Tertua, Masa Depan Conte Tanda Tanya

Liga Inggris
Timnas Indonesia Vs Burundi, Janji Riko Simanjuntak untuk Garuda

Timnas Indonesia Vs Burundi, Janji Riko Simanjuntak untuk Garuda

Sports
Kiper Man City Embuskan Lagi Spekulasi Ancelotti Latih Timnas Brasil

Kiper Man City Embuskan Lagi Spekulasi Ancelotti Latih Timnas Brasil

Liga Spanyol
Swiss Open 2023: Rekor Chico Vs Axelsen, Kesempatan Revans atas Sang Nomor 1

Swiss Open 2023: Rekor Chico Vs Axelsen, Kesempatan Revans atas Sang Nomor 1

Badminton
Harga Tiket FIFA Matchday Timnas Indonesia Vs Burundi

Harga Tiket FIFA Matchday Timnas Indonesia Vs Burundi

Liga Indonesia
Jadwal Kualifikasi Euro 2024: Reuni Finalis 2020, Italia Vs Inggris

Jadwal Kualifikasi Euro 2024: Reuni Finalis 2020, Italia Vs Inggris

Internasional
Morata dan De Bruyne Pimpin Timnas Spanyol dan Belgia Masuk Era Baru Jelang Kualifikasi Euro 2024

Morata dan De Bruyne Pimpin Timnas Spanyol dan Belgia Masuk Era Baru Jelang Kualifikasi Euro 2024

Internasional
Indonesia Vs Burundi, Garuda Tak Gentar Hadapi Pemain yang Merumput di Eropa

Indonesia Vs Burundi, Garuda Tak Gentar Hadapi Pemain yang Merumput di Eropa

Liga Indonesia
Jadwal Swiss Open 2023 Hari Ini: Chico Vs Axelsen, 1 Duel Merah Putih

Jadwal Swiss Open 2023 Hari Ini: Chico Vs Axelsen, 1 Duel Merah Putih

Badminton
Swiss Open 2023, Kemenangan Fikri/Bagas untuk Syabda Perkasa Belawa

Swiss Open 2023, Kemenangan Fikri/Bagas untuk Syabda Perkasa Belawa

Badminton
Hasil Swiss Open 2023: 3 Wakil Indonesia ke 16 Besar, Leo/Daniel Terhenti

Hasil Swiss Open 2023: 3 Wakil Indonesia ke 16 Besar, Leo/Daniel Terhenti

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+