KOMPAS.com - Performa kiper Liverpool, Adrian San Miguel, menjadi aspek positif dari kekalahan 0-2 sang juara bertahan Liga Champions kontra Napoli pada Rabu (18/9/2019) dini hari WIB.
Liverpool terpaksa menelan pil pahit pada laga pertama Liga Champions 2019-2020.
The Reds harus mengakui keunggulan 2-0 Napoli lewat dua gol pada 10 menit terakhir yang dicetak Dries Mertens (82') dan Fernando Llorente (90'+1).
Gol-gol menit akhir ini ibarat pengulangan laga fase grup musim lalu ketika gol tunggal Lorenzo Insigne pada menit ke-90 menghadirkan kemenangan 1-0 bagi Napoli di Stadion San Paolo pada Matchday 2.
Hasil ini memastikan tempat Liverpool sebagai juara bertahan pertama Liga Champions yang kalah pada pertandingan pertama musim berikutnya setelah AC Milan, 25 tahun silam.
Kendati menderita kekalahan lebih besar kali ini, kiper Adrian San Miguel memesona di Naples.
Ia melakukan dua penyelamatan beruntun dari Fabian Ruiz pada babak pertama sebelum melakoni penyelamatan jarak dekat sensasional dari Dries Mertens hanya empat menit setelah turun minum.
Liverpool Echo memberi Adrian nilai 8 dari pertandingan tersebut, satu dari hanya dua pemain yang mendapat rating lebih dari 7 pada laga tersebut selain Fabinho (yang mendapat poin 9).
Media asal kota Liverpool itu menyebut bahwa aksi Adrian di San Paolo setara dengan aksi Alisson pada Liga Champions musim lalu.
Kiper asal Brasil itu menunjukkan harganya bagi tim saat melakukan penyelamatan jarak dekat dari Arkadiusz Milik pada laga di Anfield yang memastikan Liverpool tak gugur di fase grup Liga Champions.
"Penyelamatan kontra Mertens luar biasa, Adrian juga solid sepanjang pertandingan dan mendistribusikan bola dengan cerdas," tulis Liverpool Echo.
Media sama mengatakan bahwa Adrian sukses melewati ujian besar pertamanya sebagai deputi Alisson, yang tengah merawat cedera otot yang ia terima pada menit ke-39 partai pembuka musim kontra Norwich.
"Ia tak bisa berbuat banyak soal gol penalti Mertens atau gol lunak Fernando Llorente. Akan tetapi, performa Adrian menjadi satu lagi alasan kenapa Liverpool tak perlu cepat-cepat mengembalikan Alisson ke tim hingga ia benar-benar siap."
Adrian pun mengatakan bahwa ia tak bisa bahagia kendati melakukan penyelamatan-penyelamatan kelas dunia di San Paolo.
"Ini pekerjaan saya sebagai kiper, untuk berusaha menyelamatkan bola sebanyak mungkin dan berupaya membantu tim sebisa saya. Pada akhirnya kami kalah 0-2, jadi saya tak bisa senang," lanjutnya.
Liverpool mengambil mantan kiper West Ham, Adrian, secara bebas transfer untuk menggantikan Simon Mignolet yang hijrah ke Club Brugge.
Penjaga gawang asal Spanyol itu menjadi free agent setelah dilepas West Ham pada akhir musim 2018-2019 dan ia dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk kembali ke Spanyol bersama Real Valladolid sebelum tawaran dari Liverpool datang.
Namun, Adrian melakukan beberapa blunder fatal bagi Lvierpool musim ini.
Salah satunya datang kala Liverpool bertandang ke Southampton pada pekan kedua Liga Inggris.
Adrian terlalu lama mengontrol bola dan gagal mengamankan si kulit bundar sehingga disambar oleh striker Southampton, Danny Ings.
Seusai laga tersebut, pelatih Juergen Klopp tetap memberikan dukungannya kepada sang kiper.
Ia mengatakan bahwa Adrian mengalami cedera ringan di kakinya yang membuat ia kurang nyaman mengolah bola.
"Adrian punya engkel yang bengkak, jadi saya pikir kami terlalu memberikan banyak back-pass kepadanya. Pemain lain juga bertanggung jawab atas blunder yang ia lakukan," kata Klopp.
"Anda tidak bisa terus memberikan bola kepada pemain yang engkelnya bermasalah dan berharap penghilang rasa sakit bekerja," ujar dia lagi.
Adrian memang tidak turun dalam laga resmi bagi West Ham sejak Januari saat The Hammers kalah dari AFC Wimbledon.
Bahkan, ia baru bergabung dalam tiga sesi latihan Liverpool sebelum melakoni debutnya menggantikan Alisson.
https://bola.kompas.com/read/2019/09/18/22200068/kendati-tumbang-kiper-liverpool-kembali-jadi-bintang-kontra-napoli