BANGKALAN, KOMAPS.com - Madura United terus berinovasi menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
Ke depan, klub berjulukan Laskar Sape Kerap tersebut akan lebih menggalakkan transaksi secara elektronik.
Marketing & Ticketing Supervisor Madura United, Umar Wachdin, menyebut ada beberapa program yang kini sedang disusun. Salah satunya adalah pengembangan website agar memudahkan fans membeli tiket dan merchandise asli klub.
"Fokus pada pengembangan web shop, termasuk ticketing juga dan pembenahan sarana," kata Umar.
Menurut Umar, tren pembelian tiket secara elektronik memang terus meningkat. Meskipun jumlahnya belum signfikan, tetapi kondisi seperti ini harus diantisipasi pihak klub.
"Pembelian tiket dikombinasikan antara penjualan online dengan on the spot. Karena yang online pun pada prinsipnya masih harus ditukar dengan tiket fisik pada hari pertandingan," katanya.
Ada alasan mengapa pembeli tiket online masih perlu menukarkan tiketnya secara fisik. Umar menyebut hal tersebut sabagai salah satu upaya antisipasi agar tidak banyak upaya pemalsuan tiket.
"Selain itu juga pembenahan sarana di stadion serta penguatan man power di stadion terutama pada pintu. Ke depan kami akan integrasikan semua," ucap Umar.
Sejauh ini, jumlah transaksi online untuk tiket berada pada kisaran 5 persen dari kuota yang dicetak. Sementara itu, pembelian tiket secara fisik di loket masih dominan.
Madura United saat ini menempati peringkat ketiga klasemen sementara Liga 1 2019.
Mereka mengumpulkan total 31 poin dari 18 laga yang sudah dilakoni, terpaut 10 angka dari Bali United yang ada di puncak.
Terbaru, Madura United hanya mampu bermain imbang 2-2 ketika menjamu Barito Putera di Stadion Gelora Bangkalan, Sabtu (14/9/2019).
Tim tamu sempat unggul lebih dulu melalui sepakan penalti Torres. Penalti diberikan setelah Marco Meraudje melakukan pelanggaran terhadap Rizky Pora.
Barito Putera bahkan menambah keunggulan pada babak kedua melalui Rafael da Silva.
Beruntung, gol Beto Goncalves ditambah penalti Aleksander Rakic membuat skor menjadi imbang 2-2.
Hasil tersebut mendapat sorotan dari Manajer Madura United, Haruna Soemitro. Dia melontarkan kritik kepada Marco Meraudje karena melakukan pelanggaran yang tak perlu.
“Sebenarnya kami kontrol dan mendominasi permainan, bahkan babak pertama hampir 70 persen, tetapi tindakan konyol pemain yang melakukan pelanggaran di kotak penalti yang membuat kami drop dan makin tertekan,” ucapnya.
Haruna meminta pelatih Madura United, Rasiman, memberikan tindakan lanjutan atas pelanggaran yang merugikan timnya tersebut.
Sebab dengan penalti itu, harapan Madura United mendulang tiga poin pupus. Mereka harus puas dengan raihan satu angka.
“Harus ada tindakan dari pelatih soal tindakan seperti itu karena tidak hanya merugikan dirinya sebagai pemain tetapi juga merugikan tim dan merugikan teman yang lainnya,” ungkapnya.
“Faktanya mestinya Madura menang dan pemain dapat bonus tetapi akhirnya tidak karena gagal raih kemenangan,” sambung Haruna.
https://bola.kompas.com/read/2019/09/15/22000018/berita-madura-united-kritik-untuk-meraudje-dan-inovasi-transaksi-tiket