Rudy Hartono yang juga merupakan Ketua Umum PB Jaya Raya tidak sejalan dengan klaim Komite Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Sebelumnya, KPAI beserta Yayasan Lentera Anak menyebut telah terjadi eksploitasi anak dalam hal promosi rokok terselubung pada kegiatan audisi Djarum.
Rudy menyebut bahwa semua pihak harus menanggapi perkara audisi Djarum dengan cara pandang yang lebih luas.
"Saya pribadi menilai itu (klaim KPAI dan Lentera Anak) sangat subjektif. Mengenai audisi Djarum, tinggal kompromi saja," ujar Rudy kepada Kompas.com, Senin (9/9/2019) siang.
"Jangan terlalu mengatakan itu sebagai eksploitasi anak atau mempromosikan rokok. Agak berlebihan," kata peraih 8 gelar juara All England Open itu melanjutkan.
Menurut pria yang kini telah berusia 70 tahun itu, kontribusi Djarum di dunia bulu tangkis justru layak diapresiasi.
Pasalnya, tak semua pihak swasta mau berkontribusi secara signifikan untuk bulu tangkis seperti PB Djarum dan Djarum Foundation.
Menurut Rudy, dukungan yang dilakukan sejumlah klub besar seperti PB Djarum atau PB Jaya Raya tak sekadar menjadi sponsor turnamen atau pertandingan.
"Semua orang tahu Djarum punya dana. Tetapi bukan soal punya dananya saja," ujarnya.
"Djarum memang konsentrasi ke bulu tangkis. Nah, itu harus dihargai. Semua orang bisa saja punya dana besar, tetapi belum tentu punya konsentrasi ke olahraga seperti Djarum."
"Kebetulan sokongan ke bulu tangkis sudah dilakukan oleh Djarum dan sudah banyak hasilnya. Demikian juga yang dilakukan oleh PB Jaya Raya."
Rudy menyatakan, meski klub PB Jaya Raya yang dipimpinnya juga punya audisi, tetapi ia berharap Djarum tidak menghentikan audisi.
Pasalnya, bagi Rudy, tidak adanya audisi Djarum juga berdampak terhadap pembinaan bulu tangkis usia dini.
Ia menyebutkan, penjaringan pemain berbakat memang tak melulu harus lewat audisi. Namun, dengan adanya audisi, proses pencarian bisa lebih mudah dan cepat.
"Mungkin Djarum juga nggak mau ribut-ribut, akhirnya audisi mereka hentikan. Ya kita nggak bisa apa-apa. Itu haknya Djarum untuk meneruskan atau berhenti," tutur Rudy.
https://bola.kompas.com/read/2019/09/09/16000068/rudy-hartono--perlu-ada-kompromi-soal-audisi-bulu-tangkis-djarum