KOMPAS.com - SEA Games 1997 memberikan pengalaman paling berharga bagi legenda timnas Thailand, Totchtawan Sripan.
Bertemu dengan timnas Indonesia di Stadion Utama Senayan, nama sebelum diubah menjadi Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Totchtawan Sripan harus melawan 11 pemain Garuda ditambah dengan 80.000 penonton yang datang.
Jumlah tersebut bukan angka biasa. Bahkan sempat membuat dirinya dan kawan-kawan keder.
Meski Thailand berhasil menang 4-2 lewat adu penalti setelah seri 1-1, aura 80.000 penonton tersebut masih diingat tajam.
"Saya telah berada di sini sebelumnya dan saya tahu bagaimana rasanya bermain di depan kerumunan lebih dari 80.000 orang," ujar Totchtawan Sripan dilansir BolaSport.com dari Bangkok Post.
Saat ini, Totchtawan Sripan dipercaya menjadi asisten pelatih timnas Thailand.
Dirinya membantu pelatih baru Akira Nishino untuk Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia.
"Saya telah mengatakan kepada para pemain untuk mencoba mengabaikan apa pun yang terjadi di tribune dan berkonsentrasi pada apa yang terjadi di lapangan," ucapnya menambahkan.
Kontribusinya sebagai asisten pelatih timnas Thailand, Akira Nishino, dimulai saat timnya menghadapi Vietnam pada laga pertama.
Sayang, Thailand gagal menang dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Thammasat, Thailand pada Kamis (5/9/2019). Mereka ditahan imbang 0-0 oleh Vietnam.
Alhasil, timnas Thailand untuk sementara harus puas menempati posisi kedua klasemen sementara Grup G dengan nilai satu, di bawah Malaysia.
Malaysia menjadi pemuncak klasemen dengan raihan tiga poin hasil kemenangan 3-2 pada laga pertama melawan Indonesia di SUGBK.
Seusai menghadapi Vietnam, timnas Thailand menghadapi timnas Indonesia di SUGBK pada Selasa (10/9/2019).
Tochtawan Sripan merupakan salah satu legenda dari timnas Thailand pada musim 1992-2008. Dia pernah membawa negaranya meraih juara pada SEA Games 1993, 1995, 1997 dan 1999. (Bayu Chandra)
https://bola.kompas.com/read/2019/09/09/15020048/indonesia-vs-thailand-legenda-gajah-putih-sebut-gbk-angker