Ingin menempati posisi ketiga, Singo Edan justru finis di posisi keempat. Kini Arema berusaha memulai babak baru.
Akhir putaran pertama diharapkan mampu membuka lembaran baru bagi Dedik Setiawan dan kawan-kawan.
"Semua masih sangat terbuka. Kami akan mencoba terbaik di putaran kedua dan tidak menyerah," kata pelatih Arema, Milomir Seslija.
Pelatih yang akrab disapa Milo tersebut mengatakan Arema masih jauh dari kata menyerah.
Banyaknya pertandingan yang tersisa membuat asa mereka tetap terjaga.
Tak cuma posisi tiga, gelar juara pun masih sangat terbuka.
"Titel juara itu masih bisa ditentukan dalam 18 laga selanjutnya. Kami harus berusaha selalu menang di putaran kedua," katanya.
Dengan besarnya peluang, tantangan yang dihadapi pun sama besarnya pula. Lebih-lebih pada putaran kedua nanti mereka justru lebih banyak dihadapkan laga tandang.
Laga tandang menjadi salah satu rapor merah Arema FC selama putaran pertama.
Namun, Milo tetap optimistis putaran kedua bakal lebih baik lagi.
Berbekal pelajaran dari 16 laga yang sudah mereka jalani, pelatih asal Bosnia tersebut yakin pasukannya akan lebih siap.
Kembalinya Dedik Setiawan dan Johan Alfarizi ikut memupuk asa.
Pasalnya, absennya keduanya menyebabkan lubang yang besar dalam racikan strategi Milo, terutama sektor kiri pertahan Arema yang biasa diisi Alfarizi.
Bahkan, untuk mengisi posisi tesebut, pelatih sampai harus memaksa Nasir yang notabene seorang gelandang.
"Arema lebih kuat di putaran kedua. Ada Dedik, Alfarizi, Hendro, Hanif, dan Rafli. Kondisinya pasti lebih baik," kata Milo.
https://bola.kompas.com/read/2019/09/04/20400068/arema-fc-jadikan-putaran-kedua-poros-kebangkitan