Badak Lampung Vs Persib, Robert Kritik Tambahan Waktu yang Kurang Lama

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com - Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, mengkritisi kebijakan official pertandingan yang hanya memberikan tambahan waktu selama lima menit saat timnya bersua Perseru Badak Lampung FC.

Menurut Robert, seharusnya official pertandingan memberikan tambahan waktu lebih dari lima menit.

Sebab, laga yang berlangsung di Stadion Sumpah Pemuda, Bandar Lampung, Minggu (25/8/2019) itu, sempat dihentikan dua kali karena penonton yang merangsek ke sentel ban dan terdengarnya nyanyian rasis dari suporter.

Belum lagi, pertandingan juga beberapa kali terhenti karena pelanggaran yang dilakukan pemain kedua tim.

Menurut hitungannya, Robert menilai official pertandingan seharusnya memberikan tambahan waktu selama 10 menit. 

"Saya pikir pertandingan seharusnya bukan mendapat lima menit waktu tambahan, tapi seharusnya bisa 10 menit. Karena laga sempat terhenti, situasinya sama seperti kami akan memulai babak kedua," kata Robert, seusai laga.

Dikatakan Robert, kejadian terhentinya pertandingan hingga dua kali sangat merugikan Persib.

Sebab, wasit menghentikan laga ketika klub berjulukan Maung Bandung itu sedang dalam posisi menyerang.

Hal tersebut membuat Persib kehilangan momentum untuk menekan lawan. Ketika laga kembali dilanjutkan, mau tidak mau Persib harus membangun kembali ritme permainan mereka yang buyar karena laga terhenti.

"Jadi, kami sedikit terkejut karena tidak bisa langsung memulai lagi laga ketika skor menjadi 1-1 dan itu saya pikir kesalahan teknis dari pihak yang seharusnya mengurus pertandingan," ujar dia.

Bentrokan antara Badak Lampung vs Persib berakhir dengan skor imbang 1-1. Gol Badak Lampung dicetak Hariyanto Panto pada menit ke-10.

Sementara itu, Persib menyamakan kedudukan pada menit ke-64 melalui Ghozali Siregar.

Hasil tersebut membuat Persib memperpanjang puasa kemenangannya menjadi tujuh laga beruntun.

Sementara itu, Badak Lampung FC melanjutkan catatan tak pernah menang di laga kandang mereka.